Di Balik Wajah Menyeramkan Orangutan Jantan

By , Selasa, 3 November 2015 | 12:00 WIB

Orangutan jantan dewasa memiliki bantalan pipi besar yang dikenal sebagai flensa yang membuatnya tampak menyeramkan. Justru, flensa pada orangutan jantan membuat orangutan betina menyukainya, mereka lebih memilih jantan dengan flensa dibanding yang tidak memilikinya.

Orangutan jantan yang telah dewasa berukuran dua kali lebih besar dari betina, dan tumbuh kantung tenggorokan yang besar, semua karakteristik tersebut mendominasi orangutan jantan.

Tetapi karakteristik tersebut membutuhkan beberapa waktu untuk muncul. Beberapa orangutan jantan liar mememerlukan waktu 20 tahun untuk menumbuhkan flensa. Para jantan yang belum memiliki flensa terlihat lebih seperti betina, dan jauh lebih kecil daripada teman-teman mereka yang memiliki flensa.

Sebuah studi baru mencoba menjelaskan mengapa para pejantan begitu lama menumbuhkan flensa mereka.

Untuk menemukan ini, peneliti mengumpulkan kotoran dari 17 orangutan liar Kalimantan. Sepuluh sudah memiliki flensa, enam lainnya belum, sedang satu orangutan dalam proses mengembangkan flensanya. Mereka semua tinggal di cagar alam Mawas di Kalimantan Tengah, Indonesia.

Para peneliti kemudian menganalisis kadar hormon dalam kotoran orangutan. Mereka menemukan bahwa orangutan dengan flensa menunjukkan peningkatan testosteron.

"Orangutan jantan tanpa flensa memiliki tingkat testosteron yang relatif rendah," kata penulis Pascal Marty dari University of Zurich di Swiss.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam American Journal of Primatologi.

Begitu orangutan jantan mulai mengembangkan bantalan pipi besar, merupakan puncak dari kadar testosteron mereka. "Tingkat testosteron yang sangat tinggi berkembang pada jantan dalam penelitian ini agak mengejutkan, tapi kebutuhan kadar testosteron tinggi menunjukkan perkembangan karakteristik seksual sekunder [seperti bantalan pipi]," kata Marty.

Ketika orangutan jantan memiliki flensa sepenuhnya, kadar testosteron keluar lagi.

Studi sebelumnya meneliti orangutan di kebun binatang telah menyarankan bahwa persaingan antara orangutan jantan dapat meningkatkan tingkat stres, karena itu menyebabkan flensa yang lebih besar. Hal yang sama terjadi pada orangutan jantan tanpa flensa. Persaingan antara orangutan jantan bisa membuat stres, sehingga menekan perkembangan flensa. Namun, studi yang dilakukan Marty tidak menemukan bukti untuk mendukung ide ini.

"Di lokasi penelitian kami, orangutan jantan yang sedang berkembang tidak pernah terlihat terlibat dalam perkelahian fisik dengan jantan berflensa. Jadi, kami tidak memiliki bukti bahwa meningkatnya persaingan yang agresif berhubungan dengan tingkat androgen," tulis para penulis.

Keuntungan lainnya bagi orangutan jantan berflensa adalah ketika mencari pasangan. Studi menunjukkan bahwa orangutan jantan dengan bantalan pipi yang lebih besar juga lebih sehat.

Orangutan yang sudah tua dan lemah memiliki flensa menyusut. Perkembangan flensa didasarkan pada perubahan hormonal. Tapi "pemicu yang menyebabkan perubahan ini masih belum diketahui," kata Marty.

Ia percaya jawaban mungkin akan datang dari studi dengan cara mengamati orangutan sepanjang hidup mereka.