Drone masih jadi kontroversi di tengah masyarakat. Pesawat tanpa awak tersebut bisa membantu fotografer membidik gambar atau merekam video jauh dari atas udara.
Namun, drone bisa pula digunakan untuk memata-matai aktivitas orang, mengirim paket narkoba dan barang selundupan lainnya, serta mengganggu aktivitas penerbangan resmi.
Terlepas dari berbagai dampak positif dan negatif atas penerapannya, Google siap menggunakan drone untuk layanan pengiriman barang.
Dilansir dari Mashable, layanan tersebut masuk dalam Project Wing Google dan rencananya akan dirilis pada 2017 mendatang. Hal tersebut dikemukakan Kepala Project Wing Google David Vos.
"Kami sedang fokus untuk proyek pengiriman barang dengan drone. Kami bekerja sama dengan lembaga dan beberapa komunitas aviasi untuk mewujudkan hal ini," kata Vos.
Ia mengakui di beberapa negara drone belum mendapat sambutan sepenuhnya. Di AS misalnya, pemerintah mengharuskan pemilik drone dengan ukuran tertentu untuk mendaftar ke lembaga negara dengan izin pemakaian yang ditentukan.
Hal ini akan menyulitkan proyek Google. Untuk itu Google tengah bernegosiasi dengan Federal Aviation Administration (FAA) agar mengizinkan pemanfaatandrone untuk bisnis.
Vos menjamin pengoperasian drone untuk ekspedisi tak bakal mengganggu aktivitas penerbangan, baik pesawat komersil maupun helikopter. Tim Google akan berupaya untuk mengatur sistem koordinasi yang mumpuni atas masalah tersebut.
Wacana Vos atas pengiriman barang dengan droneterhitung ambisius. Selain Google, Amazon juga berencana mengembangkan inisiasi yang sama.
Amazon disinyalir bekerjasama dengan Walmart untuk pengiriman barang dengan drone. Jika benar, pembeli Walmart tak perlu lagi belanja ke toko fisik. Pesanan belanjaan akan dikirim ke rumah pembeli dengandrone.
Tampaknya drone menjadi alat yang tengah dilirik perusahaan TI untuk memudahkan kehidupan di masa depan. Akankah beberapa tahun mendatang pemandangan awan di langit akan diramaikan lalu-lalang alat terbang tak berawak tersebut?