Musim Dingin di Antartika, Penguin Kaisar Kepanasan

By , Jumat, 13 November 2015 | 09:00 WIB

Penguin Kaisar adalah salah satu survivor alam yang hebat. Mereka dapat bertahan dingin dari musim dingin Antartika, ketika suhu menurun hingga minus 20°C.

Untuk mencegah diri dari mati kedinginan, mereka berkerumun bersama dalam kelompok yang erat. Kerumunan ini dapat mempertahankan panas dan merupakan cara perlindungan dari intensnya angin. Kerumunan ini benar-benar bisa menjaga penguin kaisar untuk tetap hangat.

Perilaku yang paling jelas adalah bahwa penguin di posisi pinggir mengatur jalan mereka dalam kerumunan. Ha l tersebut dikarenakan penguin yang berada di luar kerumunan menghadapi langsung angin es Antartika yang dingin, tetapi ada sesuatu yang lain terjadi. Penguin yang berada di dalam merasa terlalu panas, sehingga setelah beberapa saat berkerumun mereka membutuhkan sedikit ruang untuk mendinginkan diri.

Penguin menurunkan panas tubuh dengan beristirahat terpisah dari kerumunan, ungkap peneliti pada laporan terbaru dalam jurnal Animal Behaviour.

Justru dalam kerumunan, penguin nyaris kehilangan panas. Kehilangan berasal dari kepala mereka, atau dari menghirup udara dingin.

Itu berarti mereka secara teratur menemukan diri mereka dalam suhu 37,5°C, yang secara signifikan, lebih tinggi daripada suhu yang mereka suka.

"Akibatnya, penguin-penguin menghadapi paradoks bahwa dalam lingkungan fisik yang dingin, mereka kadang-kadang perlu mengusir panas berlebih," tim peneliti melaporkan.

Tim peneliti menganalisis eratnya kerumunan para penguin. Tim menemukan bahwa setiap kerumunan terus berubah, untuk menanggapi suhu luar dan suhu dalam yang penguin rasakan.

"Bertumbuh sacara teratur dan berpisah dari kerumunan bekerja sebagai dorongan yang didapatkan penguin untuk mempertahankan atau kehilangan panas," tulis tim.

Studi sebelumnya melihat kerumunan para penguin sebagai struktur statis, yang sekarang diketahui sebenarnya tidak terjadi.

"Jika penguin membutuhkan kehangatan, maka mereka akan bergabung ke kerumunan," kata penulis André Ancel dari Pusat Nasional Perancis untuk Penelitian Ilmiah di Strasbourg. "Ketika suhu permukaannya mencapai nilai-nilai positif (bertambah), mereka berpisah dari kerumunan. Setelah di luar, mereka bisa merasakan salju segar dan membersihkan bulu-bulu mereka. Ketika mereka merasa dingin, mereka kembali berkerumun."