Peru Resmikan Taman Nasional Sierra del Divisor, Suaka Bagi Suku Terasing dan Satwa Langka

By , Rabu, 11 November 2015 | 13:00 WIB

Setelah membutuhkan waktu lebih dari satu dekade untuk diskusi dan perencanaan, Peru meresmikan Sierra del Divisor National Park. Hutan seluas 1,3 juta hektar (3,3 juta acre) ini merupakan taman nasional sekaligus rumah bagi suku-suku asli terasing, satwa liar yang terancam punah, dan pemandangan paling liar di Amerika Selatan .

Kabar yang banyak ditunggu ini terungkap pada Jumat malam (6/10) dalam serangkaian tweets oleh Menteri Lingkungan Peru, Manuel Pulgar-Vidal, yang menyebutnya sebagai deklarasi "peristiwa bersejarah".

"Peresmian Sierra del Divisor Taman Nasional adalah peristiwa bersejarah," katanya. "Ini adalah konfirmasi dari komitmen pemerintah Peru untuk konservasi, pembangunan berkelanjutan dan memerangi perubahan iklim."

Sierra del Divisor, merupakan salah satu kawasan lindung terbesar di Amerika Latin, sering dibandingkan dengan Taman Nasional Yellowstone untuk signifikansi konservasi dan fitur geologi yang spektakuler, termasuk 'puncak kerucut ' dan dataran tinggi batu pasir yang membentuk relung ekologi yang unik.

"Mengatakan Sierra del Divisor Yellowstone berasal dari Amazon adalah meremehkan," kata Adrian Forsyth, Direktur Eksekutif Andes Amazon Fund, yang mendukung inisiatif. "Seperti megah dan pentingnya Yellowstone, dibuatlah Sierra del Divisor dengan kelipatan lebih besar. Ini hutan primer yang besar dan tidak hanya menjaga penyimpanan besar karbon, tetapi juga wadah yang akan membantu membawa sejumlah besar keanekaragaman hayati melalui hambatan perubahan iklim. Ribuan masyarakat adat sekarang memiliki tanah air leluhur mereka beserta sistem pendukung kehidupan alam, yang mempertahankan komunitas mereka untuk dilindungi oleh hukum nasional. Ini merupakan kemenangan besar bagi planet ini! "

Hutan Sierra del Divisor ini diperkirakan menyimpan 165 juta ton karbon, sehingga kontribusi penting bagi komitmen iklim Peru menjelang pembicaraan iklim di Paris.

"Ini adalah konfirmasi dari komitmen pemerintah Peru untuk konservasi, pembangunan berkelanjutan dan memerangi perubahan iklim," kata Pulgar-Vidal.

Penciptaan taman nasional ini telah melibatkan puluhan mitra, mulai dari kelompok konservasi internasional hingga masyarakat adat setempat. Hal ini didukungan publik secara luas. Sebuah survei yang dipublikasikan bulan lalu menemukan bahwa 86 persen dari penduduk Peru mendukung pembentukan taman nasional. Petisi Avaaz menyerukan peresian taman menerima lebih dari 1,1 juta tanda tangan.

Rainforest Trust, salah satu kelompok yang bekerja selama bertahun-tahun untuk mengamankan model taman nasional, menyambut baik pengumuman tersebut. Mereka menyebutnya "sangat penting" untuk membangun blok besar hutan lindung di tempat yang disebut memiliki keanekaragaman hayati paling beragam di Bumi: persimpangan dataran rendah hutan hujan Amazon dan pegunungan Andes.