Simulasi yang dikembangkan oleh Ryan Cloutier dan rekan-rekannya melibatkan lintasan Callisto dan Iapetus saat ini. Callisto dan Iapetus merupakan satelit yang mengelilingi Jupiter dan Saturnus. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh papasan dekat Jupiter dan Saturnus pada keberadaan satelit-satelitnya.
Hasilnya, saat si planet raksasa kelima berpapasan dekat dengan Jupiter, si planet raksasa terlontar dan Jupiter tetap bisa mempertahankan satelit yang memiliki orbit Callisto. Tapi tidak demikian dengan Saturnus. Jika si planet raksasa kelima itu berpapasan dekat dengan Saturnus, si planet tanpa nama tersebut terlontar, tapi satelit Iapetus justru tidak stabil dan tidak akan dapat memiliki lintasan yang sekarang dimiliki Iapetus.
Kedua pemodelan yang dilakukan pada tahun 2011 dan 2015 memang memperlihatkan bahwa Jupiter menjadi penyebab terlontarnya planet rakasa seukuran Uranus – Neptunus dari Tata Surya. Sama seperti pemodelan yang dibuat untuk mengetahui mengapa tidak ada planet Bumi super di Tata Surya. Lagi-lagi Jupiter jadi penyebabnya.
Akan tetapi, bisa saja di awal terbentuknya Tata Surya, planet raksasa bukan hanya 5 tetapi lebih dari itu. Bisa saja ada 2 planet raksasa lainnya yang juga berada di Tata Surya. Ada berbagai kemungkinan lain yang dapat terjadi di awal Tata Surya hingga menyebabkan planet-planet tersebut terlontar ke luar dari Tata Surya dan menjadi planet pengembara di Bima Sakti.
Planet raksasa kelima hanya satu dari banyak kemungkinan yang terjadi di awal kelahiran Tata Surya!