Hampir semua dari kita pasti akan berpikir bahwa sesuatu yang padat seperti sebuah bulan akan ada selamanya. Tapi Phobos, bulan Mars memiliki tanggal kedaluwarsa.
Para ilmuwan baru-baru ini menyajikan sebuah teori bahwa Phobos perlahan-lahan hancur berantakan karena gravitasi Mars, dan bisa tidak ada lagi dalam 30-50 juta tahun yang akan datang. Penelitian ini dipresentasikan pada Meeting of the Division of Planetary Sciences di American Astronomical Society.
Para peneliti menganggap bahwa adanya alur linear panjang di permukaan bulan adalah indikasi bahwa bulan secara perlahan akan luruh. Teori sebelumnya menyatakan bahwa garis tersebut disebabkan oleh meteorit besar yang menghantam permukaan bulan.
Sekarang, para ilmuwan meyakini bahwa Phobos tidak padat, melainkan tumpukan puing dilapisi dengan lapisan tebal debu yang membuatnya tampak padat. Dalam beberapa juta tahun ke depan, bulan bisa saja hancur lebur tak bersisa.
Phobos hanya mengorbit sekitar 3.700 mil di atas permukaan Mars. Itu lebih dekat daripada bulan lainnya di tata surya, dan menyebabkan Phobos tertarik 6 kaki lebih dekat ke permukaan Mars setiap abadnya. Sebagai perbandingan, bulan Bumi, yang padat, adalah 238.900 mil jauhnya.
Tentu saja, satu-satunya cara untuk benar-benar memastikan apa yang terjadi dengan Phobos yaitu dengan melihat lebih dekat. Rusia berusaha untuk mengirim sebuah pesawat luar angkasa untuk Phobos pada tahun 2011, tetapi pesawat ruang angkasa Phobos-Grunt tak pernah meninggalkan orbit Bumi. Jepang berencana untuk meluncurkan pesawat luar angkasa ke Phobos sekitar 2022. Jika semua berjalan dengan baik, kita mungkin mendapatkan pemandangan Phobos lebih baik sebelum ia memenuhi kematian utamanya.