Ledakan Bom dan Serangan Tembakan Mengguncang Paris

By , Sabtu, 14 November 2015 | 11:35 WIB

Penembakan di restoran, penyanderaan di gedung konser dan serangan bom di sebuah bar dan dekat stadion sepak bola telah menewaskan ratusan orang di Paris.

Hingga laporan ini disampaikan, korban tewas tercatat lebih dari 120 orang. Sedikitnya 100 orang di antaranya dilaporkan meninggal di gedung konser Bataclan di pusat Kota Paris. Korban lainnya meninggal dalam sebuah ledakan di dekat Stade de France dan serangan bersenjata di restoran di pusat kota, seperti dikutip dari laman BBC Indonesia.

Presiden Perancis Francois Hollande menyatakan status darurat di seluruh Perancis dan menutup seluruh pintu perbatasan terkait serangan yang terjadi di beberapa lokasi di Paris, Jumat malam (13/11).

Serangan dilaporkan terjadi di tujuh lokasi di ibukota Perancis tersebut. Pihak kepolisian menghimbau warga Paris untuk tidak meninggalkan rumahnya dengan alasan keamanan. Pemerintah Paris juga telah menerjunkan sekitar 1.500 personil keamanan ke seluruh penjuru kota.

Beberapa jam sebelumnya, ledakan terdengar di dalam stadion Stade de France saat pertandingan persahabatan antara Perancis dan Jerman. Wartawan kantor berita Associated Press yang berada di stadion itu mengatakan mendengar dua ledakan cukup keras yang menghentikan sesaat suara riuh rendah para penonton. Tak lama kemudian terdengar suara sirene dan helikopter tampak berputar-putar di atas stadion itu. !break!

Serangan ini terjadi ketika Perancis sedang meningkatkan langkah keamanan menjelang KTT Perubahan Iklim akhir November mendatang. 

Siap Membantu

Sementara itu, Amerika Barack Obama dalam konferensi pers di Gedung Putih Jum'at sore mengatakan akan membantu Perancis dalam bentuk apapun guna mengatasi aksi ekstremisme dan teroris yang sedang terjadi. Ia mengaku telah mengontak beberapa pejabat Perancis tetapi belum menghubungi Presiden Hollande secara langsung.

Lebih jauh Presiden Obama mengatakan serangan di Paris ini merupakan serangan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan universal yang dianut bersama. Ditambahkannya, jika pelaku menilai mereka bisa menteror rakyat Perancis dan nilai-nilai yang dianut itu, mereka salah.

Pernyataan serupa disampaikan Perdana Menteri Inggris David Cameron, yang menulis di akun Twitternya bahwa ia “terkejut”. Cameron menyampaikan belasungkawa dan doa bagi rakyat Perancis dan siap membantu apapun yang diperlukan.