Suatu jenis gas yang ditemukan di rongga antar galaksi (yang dikenal sebagai gas atom), tampaknya menjadi bagian dari proses pembentukan bintang dalam kondisi tertentu.
Sebuah temuan membalikkan teori lama tentang kondisi pembentukan bintang, yaitu sebuah proses yang terjadi ketika awan padat yang berdebu dan gas di dalam galaksi runtuh.
Pemikiran sebelumnya menyatakan bahwa bintang dapat terbentuk hanya di hadapan berbagai jenis gas yang disebut gas molekul.
Gas atom terdiri atas atom hidrogen. Gas ini biasanya ditemukan di daerah ruang angkasa yang tidak mengandung planet atau bintang dan sebagian besar kosong, kata peneliti.
Gas molekul terdiri dari pasang-pasangan atom hidrogen yang terikat bersama-sama, dan hadir di bagian terpadat galaksi, di mana sebagian besar planet-planet dan bintang-bintang terbentuk.
Studi baru, yang dipimpin oleh University of Edinburgh, memberikan bukti pertama bahwa gas atom dapat memicu pembentukan bintang. Hal ini terjadi ketika gas atom mengalir ke galaksi, tetapi tidak memiliki waktu untuk mengkonversi ke bentuk molekul.
Penemuan itu dilakukan dengan mempelajari galaksi di mana ledakan bintang masif terjadi (dikenal sebagai ledakan sinar gamma). Tim berpikir jika bintang-bintang terbentuk dari gas molekular, tetapi studi terbaru menunjukkan bahwa galaksi ini hampir seluruhnya kekurangan gas molekul.
Menggunakan teleskop radio di New South Wales, Australia, peneliti mengukur kadar adanya gas atom di galaksi. Tim menemukan kandungan gas atom yang banyak terdistribusi dekat dengan semburan sinar gamma, menunjukkan hal itu dapat menjadi bahan bakar pembentukan bintang.
Para ilmuwan menyatakan jika bintang terbentuk dengan cara yang sama, terlepas dari jenis gas yang terkandung di dalamnya. Molekul gas hancur pada awal proses, sehingga bintang-bintang yang mereka hasilkan adalah sama, tambah mereka.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics ini didanai oleh Science and Technology Facilities Council. Penelitian atas kerja sama peneliti dari lembaga di seluruh Eropa, Amerika Serikat dan Australia.
Dr Michal Michalowski dari University of Edinburgh School of Physics and Astronomy, yang memimpin penelitian, mengatakan, "Kami menganalisis data gas atom untuk galaksi, ketika hasil tentang kekurangan gas molekul pada galaksi diumumkan. Kami menyatukan semua informasi, dan menemukan bahwa bintang mungkin terbentuk dari gas atom, yang sebelumnya tidak dipercayai."