Menikmati Hangatnya Samgyetang, Sup Ayam Gingseng Khas Korsel

By , Selasa, 17 November 2015 | 14:00 WIB

Pertama kali melancong ke Seoul, Korea Selatan (Korsel) menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Apalagi, ketika mencicipi hidangan khas Samgyetang asli Korsel.Hidangan ini kami cicipi di salah satu restoran, GoongJoong Chicken Boild Plain, di Yeouido-dong, Seoul, akhir Oktober lalu. Samgyetang dalam bahasa Inggris artinya Chicken Soup, tetapi lebih dikenal dengan istilah, Sup Ayam Gingseng oleh sebagian besar turis. Sesuai namanya, makanan ini mengandung ayam dan gingseng sebagai herbal khas Korsel. Hidangan ini biasanya disantap ketika musim dingin tiba, karena dipercaya mampu menghangatkan tubuh, sekaligus memberikan energi ekstra lewat khasiat gingseng.Ketika disajikan, satu porsi Samgyetang cukup besar, berisi ayam muda satu ekor. Dari tampilannya, sup ini terlihat nikmat, kuah kental putih berpadu apik dengan kaldu dari daging ayam. Potongan daun bawang, kurma, dan tentu saja gingseng digodok dalam satu mangkok terbuat dari tanah liat.

Sama seperti hidangan Korea lainnya, Samgyetang juga ditemani dengan kehadiran kimchi, asinan khas Korea. Ibarat sambal di Indonesia, makan tanpa kimchi tidak lengkap bagi lidah orang Korea.Selain kimchi, hidangan ini juga disajikan dengan tambahan menu lain, yakni Haemul Pajeon (pancake seafood). Wujudnya mirip telor dadar dengan campuran potongan cumi, udang, kerang, dan daun bawang, digoreng. Ketika menyeruput kuah ayam yang masih panas, rasanya gurih, kaya rempah-rempah. Tetapi, buat bagi lidah Indonesia, perlu ada tambahan garam dan merica, supaya menjadikan hidangan terasa ini lebih istimewa. Ayam yang digodok dengan api kecil selama dua sampai tiga jam ini, begitu empuk dagingnya. Di dalamnya, ada sekepal nasi yang legit. Menyantap daging, ketan, dan kuah secara bersamaan, menimbulkan sensasi yang sulit terlupakan. Benar-benar nikmat!