Sepasang <i>Mermaid</i> Penghuni Baru Taman Nasional Bunaken

By , Selasa, 17 November 2015 | 15:00 WIB

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memelihara kecantikan Indonesia, seperti keberadaan sepasang patung duyung setinggi dua meter ini nantinya tak sekadar memanjakan mata para diver, tetapi akan menjadi taman bermain sekaligus rumah baru bagi ragam biodiversitas di taman laut Sulawesi Utara ini.

Setelah sukses mengembangkan habitat baru untuk kehidupan dalam laut Amed, Bali pada 2013 lalu, kini The Body Shop bersama dengan The Marine Foundation kembali turun tangan untuk melajutkan aksi pelestarian terumbu karang di Indonesia. “Indonesia ini pusat segitiga terumbu karang, biodiversitas nomor dua di dunia. Jelas ini tanggung jawab kita semua untuk menjaganya,” tandas Suzy Hutomo, CEO The Body Shop ketika ditemui dalam acara penenggelaman sepasang patung duyung pada Sabtu (14/11) lalu di Grand Luley Resort & Dive, Tongkaina, Bunaken.

Ari Subiantoro Kepala Taman Nasional Bunaken mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kreativitas yang efektif dalam melestarikan terumbu karang. “Semoga ini menjadi awal yang baik, dan memicu semangat berbagai pihak untuk berkontribusi dalam upaya melestarikan alam,” jelas Ari. Bagi Ari aktivitas pelestarian ini penting dilakukan di tengah aktivitas pariwisata Bunaken yang semakin tinggi.

Cecilia Gregori, founder The Marine Foundation menjelaskan bahwa patung yang dipahat oleh seniman asal Bali, Wayan Winten ini diciptakan dengan bahan yang ramah lingkungan. Semen yang digunakan memiliki PH (derajat keasaman) netral yang dapat memberikan substrat bagi terumbu karang dan ikan. “Desainnya dibuat substrak padat untuk tempat bersembunyi para ikan dan beberapa pembatas untuk menjaga populasi antar ikan,” jelas Cecilia. Baginya living sculpture in the Sea merupakan kolaborasi yang menarik antara kesenian dan kelestarian. “Sepasang duyung itu akan semakin cantik dengan tumbuhnya terumbu karang secara alami,” tambahnya.

Acara ini diawali dengan pemotongan kue TAMO oleh ketua adat. TAMO adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat adat Sangihe, Talaud untuk memohon perlindungan serta keselamatan bagi patung yang ditenggelamkan pada kedalaman 14 meter tersebut. “Demi keselamatan serta keberlangsungan hidup bahari Indonesia” tutup Suzy.