Virus Nyamuk Ini Bisa Jadi Kunci Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah

By , Jumat, 20 November 2015 | 17:00 WIB

Ilmuwan Queensland menemukan virus 'baik' pada nyamuk yang berpotensi membantu upaya pembasmian penyakit-penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti demam berdarah. 

Virus yang dikenal dengan sebutan Virus Parramatta River ini  ditemukan dalam sebuah riset gabungan oleh ilmuwan dari Universitas Queensland (UQ) dan Universitas Sydney. 

Dr Jody Hobson-Peters, dari Pusat Riset Penyakit Menular UQ mengatakan Virus Parramatta River hanya bisa menginfeksi nyamuk dan tidak bisa menginfeksi manusia atau binatang. 

"Kami meyakini jika nyamuk terinfeksi dengan virus ini, maka nyamuk ini akan sulit terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh virus," katanya.

Artinya kita mungkin saja bisa menghentikan penularan penyakit yang berasal dari virus nyamuk dengan memanfaatkan temuan ini. Apalagi Virus Parramatta River tergolong dalam keluarga virus yang sama dengan virus penyebab demam berdarah.

Oleh karena itu, menurut Dr Hobson-Peters, virus tersebut bisa diturunkan dari generasi ke generasi pada nyamuk. "Cara ini akan sangat efektif mengatasi virus demam berdarah," kata Peters.

Ia menambahkan, "Ini merupakan jenis virus yang tidak biasa. Kita bisa dengan sengaja menginfeksikan virus parramatta River ini pada nyamuk agar tidak menulari penyakit seperti demam berdarah pada manusia."

Hingga kini, peneliti hanya menemukan virus Parramatta River pada jenis nyamuk Aedes vigilax, yang dikenal bisa menukarkan virus Ross River. Meski demikian, para ilmuwan masih mencari kemungkinan ada virus lain yang terdapat pada nyamuk Aedes egypti yang bertanggung jawab menularkan penyakit demam berdarah.

"Kami masih meneliti banyak virus yang kami temukan dan membangun sebuah sistem baru untuk menemukan semua jenis virus baru," ungkap Peters.

Menurut Peters, jika kita bisa membuktikan kalau virus ini dan virus-virus lain yang kita temukan memang benar bisa mencegah nyamuk terinfeksi virus dengue, maka mungkin di masa depan kita bisa menghentikan penyakit ini sekaligus.

Peters mengatakan para peneliti juga mempelajari banyak hal mengenai jenis-jenis mikroba yang ditemukan di dalam tubuh nyamuk. Saat ini pihaknya baru mengkaji dipermukaan saja dan mempelajari mengenai bagaimana perilaku nyamuk-nyamuk ini.

Ada banyak interaksi antara mikroba dan penelitian semacam ini tidak pernah dilakukan sebelumnya. "Ini menjadi penelitian yang menantang!" tukas Peters.