Kepunahan Beruang Kutub Hanya Menunggu Waktu

By , Minggu, 22 November 2015 | 11:00 WIB

Akibat dampak pemanasan global yang mencairkan es laut Kutub Utara, populasi beruang kutub mengalami penurunan hingga 30 persen selama setengah abad terakhir.

Laporan International Union for Conservation of Nature (IUCN) memperkirakan ada sekitar 22.000-30.000 beruang kutub di Benua Arktik yang semakin terancam punah karena habitat mereka menyusut.

"Perubahan iklim akan terus memberi ancaman serius terhadap kelangsungan hidup beruang kutub di masa depan," kata Direktur Jenderal IUCN, Inger Andersen.

Penelitian  mengungkapkan ada kemungkinan besar bahwa populasi beruang kutub dunia akan menurun lebih dari 30 persen selama 35 sampai 40 tahun ke depan, hal ini menegaskan kembali temuan dari studi tahun 2008.

Andersen mengatakan, pada KTT Perubahan Iklim yang akan diselenggarakan di Paris pada 30 November-11 Desember mendatang, Ia akan mendesak hampir 200 negara, untuk membatasi emisi gas rumah kaca sebagai upaya memperlambat es kutub mencair.

Jumlah beruang kutub telah meningkat di beberapa daerah dalam beberapa tahun terakhir karena perlindungan yang lebih baik dan larangan berburu, tapi perkiraan populasi keseluruhan dari dekade terakhir tidak jelas.

Penyusutan di es laut pada September 2012 lalu adalah yang terparah sejak pencatatan satelit dimulai, akan semakin sulit bagi beruang kutub untuk menangkap anjing laut yang hidup di atas es.

IUCN mengatakan dalam Daftar Merah hewan dan tumbuhan yang terancam punah, ada 23.250 spesies terancam punah dari 79.837 spesies yang dinilai sejauh ini. Beruang kutub saat ini terdaftar sebagai spesies dengan status "rentan punah". Skala pada kategori terancam punah akan berakhir pada status “punah”.

Jika kita tak berusaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, bukan tidak mungkin beruang kutub akan menuju kepunahan yang nyata.