Berat Badan Ibu Sebelum dan Saat Hamil Pengaruhi Risiko Kematian Bayi

By , Senin, 23 November 2015 | 09:00 WIB

Sebanyak 24.000 bayi di Amerika Serikat meninggal sebelum mencapai umur satu tahun. Studi terbaru di National Institute of Health menemukan bahwa berat badan ibu sebelum dan saat hamil pengaruhi risiko kematian bayi. Perempuan yang memiliki berat badan normal sebelum hamil dan berat badannya bertambah secara tidak berlebihan saat hamil bisa mengurangi risiko meninggalnya bayi mereka pada tahun pertama.

Untuk bisa sampai pada kesimpulan tersebut, peneliti melihat data 1.2 juta kelahiran di Pennsylvania antara tahun 2003 sampai 2011, termasuk diantaranya adalah 5.530 bayi yang meninggal sebelum berumur satu tahun.

Mereka kemudian menentukan bahwa ibu hamil yang berat badannya ideal, atau berada dalam rentang berat badan yang direkomendasikan saat masa kehamilan, memiliki kemungkinan lebih besar untuk melahirkan bayi yang sehat dibandingan dengan ibu yang berat badanya lebih atau kurang dari berat badan ideal yang direkomendasikan. Berat badan ideal saat hamil ini ditentukan dari berat badan ibu sebelum hamil, dan rentang aman kenaikan berat badan saat hamil adalah sekitar 11 sampai 15 kilogram.

Perempuan obesitas yang mencapai berat badan optimal saat masa kehamilan juga memiliki risiko kematian bayi dua kali lebih besar dibandingkan dengan perempuan dengan berat badan ideal awal kehamilan.

Lead author dari penelitian ini, Lisa Bodnar Ph.D., M.P.H., R.D mengatakan bahwa satu dari tiga perempuan mengawali kehamilannya dengan berat badan yang tidak sehat, dan lebih dari setengah perempuan, berat badannya lebih atau kurang dari ideal saat hamil. Ia berharap bahwa studi ini bisa menekankan pentingnya menambah berat badan yang sehat saat hamil dan juga berada pada berat badan ideal sebelum hamil untuk mengurangi risiko meninggalnya bayi.