Pulau Yunani Kuno yang Hilang Kini Ditemukan

By , Selasa, 24 November 2015 | 11:30 WIB

Sebuah tim arkeolog dan ahli geofisika internasional meyakini bahwa mereka telah menemukan sebuah pulau yang hilang di Aegean Timur yang dulunya rumah bagi kota kuno Kane.

Pulau, yang disebutkan oleh sejarawan Yunani kuno Xenophon, terkenal kedekatannya dengan pertempuran laut Arginusae pada 406 SM, di mana pasukan Athena mengalahkan pasukan Sparta di detik-detik akhir perang Peloponnesia.

Pulau Arginusae, sekarang disebut Pulau Garip, terletak hanya beberapa ratus yard lepas pantai Turki. Sumber-sumber sejarah kuno menyebut ada tiga pulau Arginusae, tapi lokasi tepat dari ketiganya sudah lama tak diketahui secara jelas.

Para peneliti mengebor ke dalam tanah dan menggunakan bukti geologi untuk mengungkapkan bahwa semenanjung yang ada saat ini dulunya merupakan sebuah pulau. Di beberapa titik sebelum akhir Abad Pertengahan, sebuah jembatan tanah terbentuk antara pulau dan pantai. Sebuah peta Ottoman dari abad ke-16 menunjukkan pulau itu sudah menjadi semenanjung pada saat itu.

Penelitian sebelumnya menemukan tembikar di pulau yang diduga merupakan jalur perdagangan; sekarang mikroorganisme tertentu asli Laut Hitam yang mungkin diangkut kapal ke pelabuhan terdekat dari Elaia menawarkan bukti tambahan dari jaringan perdagangan tersebut.

"Arkeologi klasik telah menjadi jauh lebih kompleks daripada, katakanlah, 20 tahun yang lalu," kata Pirson. "Kami sekarang dapat menggabungkan banyak teknik yang lebih halus dengan mempelajari pengaruh lingkungan."

Pertempuran Bersejarah

Pertempuran Arginusae adalah kemenangan pahit untuk pasukan Athena. Meskipun mereka mengalahkan pasukan Sparta, badai yang terjadi segera setelah pertempuran berakhir membuat penyelamatan pasukan Athena yang kapalnya telah hancur menjadi mustahil. Ketika para jenderal Athena kembali, warga memilih untuk mengeksekusi mereka karena gagal menyelamatkan pasukannya.

"Ini menghancurkan moral komandan Athena yang secara tidak langsung berdampak terhadap kekalahan total setahun kemudian," kata Barry Strauss, yang mempelajari sejarah kuno di Cornell University.

Hal senada juga dikatakan oleh Paul Cartledge dari Cambridge University, “Dendam orang Atena turut menjadi penyebab atas kejatuhan mereka.”  

Sepertinya tak mungkin jika salah satu bangkai kapal kayu dari pertempuran Arginusae akan selamat, tetapi penelitian di masa depan akan bertujuan untuk membangun garis waktu dari inti yang dibor dan menggabungkan data ini dengan sumber-sumber sejarah lain untuk lebih memahami jaringan maritim di wilayah yang lebih luas.