Mengapa Bayi Sering Tersenyum Saat Tidur?

By , Rabu, 25 November 2015 | 07:00 WIB

Saat terlelap, bayi sering tersenyum saat tidur. Apakah ia sedang bermimpi? Atau, ia sedang diajak bercanda oleh malaikat seperti yang dikatakan orang? Yang jelas, orang tua akan ikut tersenyum saat memandanginya. Tapi, apa sebenarnya yang menyebabkan bayi tersenyum dalam tidurnya?

Apakah sahabat pernah melihat si kecil yang baru lahir ini tersenyum? Orang-orang tua zaman dulu bilang, si kecil sedang diajak bercanda oleh malaikat. Padahal, “senyum” yang tersungging itu lebih merupakan refleks lantaran ada rangsangan berupa sentuhan, bukan merupakan reaksi emosi atas keadaan yang menyenangkan.

Dengan kata lain, senyum bayi merupakan refleksi kegiatan saraf pusat di otak. Dalam keadaan tidur, otak bayi tetap mengolah data dan memori, sehingga ia bisa mengalami mimpi atau mengigau. Secara refleks, hal ini akan berdampak pada otot orbikularis okuli di mata. Akibatnya, meski matanya terpejam, pipinya akan sedikit terangkat dan ia terlihat seperti sedang tersenyum. 

Ini berbeda saat bayi menginjak usia 1 bulan, senyum yang disunggingkan bayi adalah benar-benar sadar. Artinya, ia tersenyum karena benar-benar ingin mengekspresikan rasa senangnya. Tentu saja senyumnya belum sepenuhnya terarah karena penglihatannya masih terbatas, tapi lama-lama, setelah jarak pandangnya semakin jauh, ia akan mampu memberikan senyum termanisnya sebagai respon terhadap senyum orang tua.

Untuk itu, agar bayi sering tersenyum, cobalah untuk mengajaknya bermain atau menyanyikan lagu-lagu lembut nan riang untuknya. Meski ia belum sepenuhnya bisa menangkap arti kata-kata Anda, ia bisa merasakan kegembiraan yang ada di sekelilingnya dan akan membuat senyumnya tersungging.

Selain tersenyum, saat tidur bayi juga mungkin berteriak atau bahkan menangis.  Perilaku ini juga normal dan wajar karena merupakan bentuk ekspresi atau pikirannya di alam mimpi. Meski begitu, bila bayi sering merengek atau menangis, orangtua sesekali perlu mengecek kondisi bayi. Siapa tahu popoknya basah, udara terlalu dingin atau panas, dan berbagai bentuk ketidaknyamanan lain.