Institut Prancis di Indonesia menggelar malam penutupan Pesta Sains 2015 di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (26/11). Acara ini sekaligus merupakan pra peluncuran KTT Perubahan Iklim 2015 yang akan dilaksanakan di Paris 30 November-11 Desember 2015 di Paris.
Acara tersebut dihadiri oleh Premier Conseiller de l’Ambassadeur de France en Indonésie et Timor/ Chargé d’Affaire, Stéphane Baumgarth, Ketua Dewan Pengarah Perubahan Iklim tingkat nasional, Sarwono Kusumaatmadja, Direktur Corporate Communications Kompas Gramedia, Widi Krastawan, serta beberapa pegiat lingkungan hidup, antara lain Nadine Chandrawinata, Nugie dan Oppie Andaresta.
Dalam sambutannya Stéphane Baumgarth mengatakan bahwa sebanyak 106 negara akan berpartisipasi dalam KTT Perubahan Iklim di Paris untuk membahas isu perubahan iklim. Pertemuan tersebut diharapkan dapat menyadarkan masyarakat dunia akan perubahan iklim yang kian mengkhawatirkan.
“Jika kita tidak serius menangani masalah perubahan iklim, kita akan mengalami kesulitan di kehidupan masa depan,” ujar Baumgarth.!break!
Pesta Sains 2015 merupakan serangkaian acara yang terdiri dari pameran interaktif, pameran foto, seminar, diskusi dan pemutaran film yang bertemakan perubahan iklim yang bertujuan mengajak publik Indonesia khususnya generasi muda untuk peduli terhadap perubahan iklim dan belajar bertindak untuk memeranginya.
Acara inti Pesta Sains 2015 yakni sebuah pameran interaktif bertajuk “Iklim Berubah, dan Kita?” oleh Espace Mendes France, sebuah pusat sains, teknik dan industri yang berbasis di Poitiers.
Pameran ini mengangkat tentang hasil pertemuan para pakar dari berbagai negara terkait dengan perubahan iklim, dampak dari perubahan iklim terhadap keberlangsungan hidup manusia, kota-kota, tanah dan daerah tepi pantai, dalam bentuk interaktif dan peragaan alat-alat.
Dengan diadakannya Pesta Sains ini, harapannya masyarakat Indonesia mulai sadar untuk melestarikan lingkungan dan melakukan tindakan nyata yang dimulai dari diri sendiri.