Fosil Berusia 90 Juta Tahun Memberi Petunjuk Cara Ular Berevolusi

By , Minggu, 29 November 2015 | 16:00 WIB

Sebuah analisis baru dari fosil kapur Dinilysia patagonica membantu ahli paleontologi memecahkan teka-teki ilmiah tua, tentang cara ular kuno kehilangan bagian tubuh mereka, hingga terbentuk seperti sekarang.

Temuan baru yang dijelaskan dalam jurnal Science Advances ini menunjukkan ular tidak kehilangan bagian tubuhnya karena bertahan hidup di laut, seperti sebelumnya disarankan.

"Bagaimana ular kehilangan kaki telah lama menjadi misteri bagi para ilmuwan, tetapi tampaknya ini terjadi ketika nenek moyang mereka mahir dalam menggali," jelas Dr Hongyu Yi dari Universitas Edinburgh, Inggris.

Dr Yi dan rekannya, Dr Mark Norell dari American Museum of Natural History menggunakan CT scan untuk memeriksa telinga bagian dalam tulang Dinilysia patagonica.

"Kami berhipotesis bahwa Dinilysia patagonica adalah jenis burrower (hewan penggali liang) dan bahwa ular mahkota merupakan nenek moyang burrower. Untuk indikator ecomorphic kebiasaan ular, kami menggunakan bentuk telinga bagian dalam, bukan fitur anatomi yang jarang diawetkan pada fosil, "kata mereka.

Kanal tulang dan rongga Dinilysia patagonica, seperti di telinga ular penggali modern, yang mengendalikan pendengaran dan keseimbangan.

Para ilmuwan membuat model virtual 3D untuk membandingkan telinga bagian dalam fosil dengan kadal dan ular modern.

Mereka menemukan struktur khas dalam telinga bagian dalam ular penggali, yang dapat membantu mereka mendeteksi mangsa dan predator. Bentuk ini tidak ada pada ular modern yang hidup di air atau di atas tanah.

"Keduanya, baik Dinilysia patagonica dan hipotesis tentang nenek moyang ular mahkota memiliki ruang depan besar dalam telinga yang berhubungan dengan pendengaran frekuensi rendah. Hal ini menunjukkan bahwa nenek moyang ular, yakni ular mahkota mampu mendeteksi mangsa dan predator melalui getaran substrat. "

Temuan membantu paleontolog mengisi kesenjangan dalam kisah evolusi ular, dan mengkonfirmasi bahwa Dinilysia patagonica merupaka ular penggali liang terbesar yang pernah dikenal.

"Dengan panjang moncong-ekor melebihi 1,8 m, Dinilysia patagonica diketahui sebagai ular penggali terbesar, yang pernah hidup atau punah," kata ahli paleontologi.

Temuan ini juga menawarkan petunjuk tentang hipotesis spesies leluhur dari mana semua ular yang modern berasal.