Lumba-Lumba Pink di Ambang Kepunahan

By , Selasa, 1 Desember 2015 | 11:00 WIB

Pernakah Anda melihat lumba-lumba putih China yang lebih dikenal sebagai lumba-lumba merah muda (pink)?

Jika belum pernah melihat dan mengetahuinya, lumba-lumba khas warna pink pucat ini telah menjadi dambaan wisatawan setiap hari ketika berada di perairan utara Pulau Lantau, Hong Kong.

Tapi, sangat disayangkan jumlah lumba-lumba pink di perairan utara Pulau Lantau ini semakin berkurang, bahkan di beberapa titik sudah dianggap punah. Karenanya, pemerintah Hong Kong kini melakukan kampanye untuk melestarikan binatang indah dan unik ini.

Balai konservasi juga telah mengatakan keprihatinannya atas penurunan drastis jumlah mamalia ini dalam beberapa dekade. Lumba-lumba merah muda ini menjadi maskot resmi upacara penyerahan Hong Kong dari Inggris ke Cina pada tahun 1997 lalu.

Samuel Hung, Ketua Hong Kong Dolphin Conservation Society menyebutkan,hanya tersisa  sekitar 60 lumba-lumba di perairan Hong Kong, jumlahnya berkurang drastis dari 158 individu pada tahun 2003.

"Berkurangnya jumlah lumba-lumba ini disebabkan oleh sejumlah faktor.Termasuk penangkapan yang berlebihan dan lingkungan yang terus terpapar polusi," ujarnya.

Dia pun menilai kontribusi terbesar berkurangnya jumlah lumba-lumba pink ini karena peningkatan lalu lintas kapal feri berkecepatan tinggi di perairan tersebut.

"Karenanya, lumba-lumba ini lebih baik berpindah ke peraiaran negara tetangga Cina atau mungkin telah mati," kata Hung.

Habitat Hancur

Sejauh ini habitat dolphin juga telah rusak karena pembangunan berkelanjutan jembatan sepanjang 50 km yang menghubungkan Hong Kong ke daerah pusat perjudian di Makau.

"Sejak pembangunan jembatan pada 2012, situasi telah memburuk," kata Hung. Ia menilai reklamasi laut melanggar dan menghancurkan habitat lumba-lumba.