Kisah Planet yang Ditendang Keluar Sistem Planetnya

By , Senin, 7 Desember 2015 | 08:00 WIB

Sekitar 300 tahun cahaya, sebuah planet raksasa telah diusir dari sistem planetnya. Jaraknya sekarang sekitar 650 kali lebih jauh dari bintangnya dibandingkan dengan Bumi dari matahari. Para ilmuwan mengumumkannya hari selasa lalu pada pertemuan Ekstreme Solar Systems III di Hawaii.

Jarak planet malang itu 16 kali lebih jauh dari jarak Pluto ke Matahari. Namun planet, yang dikenal sebagai HD 106906b, tidak berakhir di pinggiran tata surya secara kebetulan. Para ilmuwan menduga dorongan gravitasi raksasa dari planet lain atau mungkin dari bintang yang lewat membuatnya berdesing keluar. Menurut para ilmuwan, prosesnya sama dengan yang terjadi pada planet-planet pengembara yang berkeliaran di galaksi kita. Mereka baru saja menyaksikan kejadian tersebut.

Planet ini berukuran sekitar 11 kali lebih besar dari Jupiter dan mengorbit sebuah bintang yang sedikit lebih besar dari matahari. Tapi sistem planet baru berusia 13 juta tahun, jauh lebih muda dari sistem planet kita sendiri. Tak jauh dari bintang tersebut terdapat sabuk komet yang berpusar. Astronom memperkirakan ukurannya lebih besar dan lebih kacau dari Sabuk Kuiper di tata surya kita.

 "Seluruh sistem baru-baru ini terganggu oleh beberapa interaksi gravitasi kuat," kata Paul Kalas, ilmuwan SETI Institute salah satu anggota tim yang meneliti planet tersebut.

“Faktanya, pengamatan menunjukkan kemungkinan bahwa planet tersebut ‘ditendang’ keluar sistem,”  kata Abhijith Rajan, seorang mahasiswa pascasarjana di Arizona State University.

“Planet ini lebih berdebu dari yang diperkirakan, dan bisa jadi dikelilingi oleh cincin atau puing-puing awan besar,” tambahnya.!break!

Biasanya, tubuh planet yang mengorbit sebuah bintang muda berdiam di orbit yang relatif datar, seperti alur pada piringan hitam; itu berarti HD 106906b harus pada bidang yang sama dengan sabuk kometnya. Tapi selain berada di pinggiran ekstrim, planet ini juga melayang jauh, jauh di atas sabuk kometnya. Ada dua kemungkinan: planet itu memang terbentuk di sana  (yang menurut astronom tidak mungkin), atau ada semacam keributan gravitasi yang melemparkannya dari lingkungan awal.

"Planet tidak terbentuk di luar bidang sistem planet," tukas Kalas.

Para ilmuwan menduga, ketika masa-masa ‘kejang’ dialami oleh sistem planet muda saat sedang tumbuh, planet-planet mendorong dan menarik satu sama lain dan kadang-kadang bisa terlontar.

Sistem planet kita sendiri mengalami jenis kejang tersebut sekitar empat miliar tahun yang lalu, ketika planet raksasa mulai bermigrasi ke luar. Dalam kekacauan yang dihasilkan, planet-planet kecil pergi. Uranus dan Neptunus mungkin telah beralih tempat, dan ada kemungkinan dorongan gravitasi dari Jupiter mendepak planet raksasa kelima, yang sekarang hilang di luar angkasa. (Baca kisah lengkapnya di Jupiter Berulah Lagi)

Apakah HD106906b terus bermigrasi ke luar atau telah menetap ke tempat itu yang begitu dari bintangnya belum diketahui. Rajan menduga planet itu mungkin tetap tinggal, tapi ada kesempatan planet tersebut menjadi salah satu dari banyak planet pengembara yang berkeliaran di galaksi tanpa sistem planet. Ia berkembara tanpa lelah di alam semesta .

"Sangat mungkin bahwa melalui evolusi kacau, planet ini akhirnya akan menjadi pengembara," kata Konstantin Batygin, Asisten Profesor ilmu keplanetan California Institute of Technology.