Apa Penyebab Kematian Alam Semesta?

By , Rabu, 9 Desember 2015 | 12:00 WIB

Masa depan alam semesta yang mengembang dipercepat boleh dikatakan cukup suram. Milyaran tahun ke depan, pengembangan alam semesta akan demikian cepatnya, galaksi-galaksi terjauh akan menghilang dari pandangan kita karena cahaya mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kita.

Lama-kelamaan bahkan galaksi dekat seperti Andromeda pun tak akan bisa kita amati dan makhluk hidup generasi milyaran tahun ke depan akan merasa bahwa alam semesta hanya terdiri atas Galaksi Bima Sakti (atau apapun nama dan wujudnya nanti) saja.

Seratus trilyun tahun ke depan, diperkirakan pembentukan bintang akan berakhir dan yang ada di alam semesta hanyalah bintang-bintang bermassa sangat rendah yang memang berumur sangat panjang, katai coklat, bintang neutron, dan lubang hitam.

Pada akhirnya seluruh materi akan terhisap oleh lubang hitam dan alam semesta akan diisi hanya oleh lubang hitam supermasif. Namun lubang hitam dalam menguap dengan memancarkan radiasi Hawking.

Apabila proton dapat meluruh (apakah proton stabil atau tidak, masih dalam perdebatan), maka pada akhirnya yang tersisa di alam semesta kita ini hanyalah photon, neutrino, elektron, dan positron. Alam semesta sebagian besar sudah tidak ada isinya lagi. Ini terjadi kira-kira 1 Googol tahun ke depan (1 Googol = 10100, 1 diikuti dengan 100 nol di belakang), jadi masih luar biasa lama.