Sebuah bunker bawah tanah, yang dijuluki "The Facility", di Tift County, selatan Georgia, dipasarkan seharga 17,5 juta dollar AS (Rp 239,7 miliar).
Menurut daftar properti Harry Norman Realtors, bunker bawah tanah seluas 8 hektar ini dapat menahan serangan mematikan, termasuk ledakan nuklir berkekuatan 20-kiloton.
Bunker ini juga memiliki pembangkit listrik, sistem tenaga surya cadangan, dan sistem keamanan CCTV senilai 138.000 dollar AS (Rp 1,9 miliar).
Zombie saja harus bekerja keras untuk melewati dinding tebal 90 centimeter yang menghalangi mereka.
Berdasarkan keunggulan-keunggulan tersebut, bunker ini diklaim menjadi tempat paling aman di tengah dunia yang semakin berbahaya.
Seperti kita ketahui, peristiwa yang baru-baru terjadi di Paris dan Mali telah menunjukkan, bahwa kita hidup dalam dunia yang semakin berbahaya.
"Properti ini menawarkan keamanan utama untuk setiap keluarga, untuk kepentingan bisnis ataupun pemerintahan," ujar Pendiri Bastion Holdings, Chris Salamone.
Renovasi terbaru melengkapi fasilitas tersebut sehingga menyaingi hotel bintang lima. Sementara keamanannya adalah karena terletak 45 kaki (13,7 meter) di bawah tanah, tidak tertembus dan tidak terdeteksi.
Fasilitas bawah tanah ini dibangun pada tahun 1969 sebagai pusat komunikasi Army Corps dalam kasus perang nuklir dengan Rusia.
Kemudian, fasilitas ini direnovasi dengan standar pemerintah AS pada tahun 2012.
Saat ini ruang bawah tanah tersebut atas milik pribadi. Para tamu bisa merasa seperti tidur di apartemen mewah dengan 13 kamar tidur, serta lima kamar tidur untuk staf.
Properti tersebut juga dilengkapi home theater dengan 15 kursi, serta fasilitas olahraga dan rekreasi.