Satu destinasi baru kembali diperkenalkan sebagai pintu pariwisata unggulan Nusa Tenggara Timur. Kali ini Kabupaten Lembata terpilih untuk menampilkan pesonanya di antara 1.192 pulau yang ada di NTT.
Takdir membuat Lembata yang terletak di bagian timur Flores ini menjadi salah satu wilayah transisi flora dan fauna antar dua benua. Hal ini menyebabkan para diver bertemu dengan biota laut yang unik nan langka. Seperti ragam biota unik yang terekam dalam Lembata Underwater, sebuah buku karya anak bangsa yang baru saja dirilis oleh Pemerintah NTT.
“Buku ini merupakan intro bagi wisatawan untuk mengenal Lembata, surga bawah laut yang belum banyak diketahui,” ujar Eliaser Yentji Sunur, Bupati Lembata dalam peluncuran buku Lembata Underwater pada Kamis (3/12) lalu.
Mujadi Pinneng Sulungbudi, underwater photographer sekaligus editor dalam penyusunan buku ini menuturkan bahwa Lembata merupakan spot yang tepat bagi para diver sejati. “Binatang laut yang rupanya aneh dan unik dengan mudah dapat Anda jumpai di beberapa dive-spot yang terdapat di sana,” ujar pria yang akrab disapa Pinneng.
Salah satu biota unik yang dimaksud adalah Skeleton Shrimp. Dewi Wilaisono berhasil mengabadikan makhluk mikro yang menghuni pasir hitam di bawah laut Lembata. “Memang membutuhkan kesabaran dan keahlian khusus untuk dapat mengamati rupa binatang yang tak lebih besar dari dua sentimeter ini,” tambah Pinneng.
Selain dapat berjumpa dengan kutu-kutu unik, beberapa jenis nudibranch seperti yang dijumpai oleh Marischka Prudence juga dapat Anda saksikan di sembilan dive spot unggulan Lembata.
Adapun sembilan dive spot yang direkomendasikan dalam Lembata Underwater adalah Flat Boleng, Ice Factory, Pertamina Pier, Skeleworld, Lewoleba Jetty, Chinatown, Meeting Table, Barrier Reef, dan Crack of Kumba.
Tak hanya dikelilingi oleh dive spot yang menggiurkan, Lembata juga berdekatan dengan Batu Tara. Pertunjukan spektakuler dari gunung berapi dapat Anda saksikan untuk melengkapi pengalaman menjelajahi Lembata.