Di dalam The Lowline Lab, yakni sebuah demo atau contoh tempat yang akan menjadi taman pertama bawah tanah di dunia, hal mencolok dari taman ini adanya aroma khas tumbuh-tumbuhan.
Aroma ini adalah hasil dari puluhan spesies tanaman yang tumbuh dalam ruang seluas 5.000 meter persegi, terletak di bekas pasar di New York Lower East Side, Amerika Serikat.
Demo tersebut akan dibuka untuk beberapa bulan. Tempat ini memungkinkan pengunjung untuk bisa mengintip ke dalam taman Lowline yang secara nyata akan beroperasi setelah dibuka untuk umum pada tahun 2020.
Seorang arsitek dari Raad Studio yang berbasis di New York, James Ramsey, telah menyusun sebuah sistem yang memanfaatkan sinar matahari melalui peralatan optik. Peralatan optik ini ditempatkan di jalan, kemudian mentransfer cahaya dalam ruangan melalui tabung pelindung dan akhirnya berdifusi di atas situs bawah tanah.
!break!
Untuk Ramsey, yang sempat bekerja di NASA, kemungkinan dibukanya The Lowline Lab tampaknya hampir tak terbatas. Begitu banyak permintaan, mulai dari Paris, Seoul, dan Ankara, serta kota-kota lainnya, telah menyatakan minatnya akan taman tersebut.
"Ini bukan hanya sebuah taman bawah tanah. Kami sedang bekerja untuk menciptakan cabang baru hortikultura. Ini hanya langkah pertama menuju kemungkinan-kemungkinan baru di seluruh dunia ketika harus berkebun di bawah tanah, dan penggunaan kembali ruang bawah tanah yang ditinggalkan," kata Ramsey.
The Lowline Lab, yang dibuka untuk umum hari Sabtu, akan terus melayani James Ramsey dan salah seorang pendiri Lowline, Dan Barasch. Mereka bereksperimen bersama dengan kemampuan teknologi bawah tanah mereka.
"Kami sangat banyak menghabiskan waktu untuk bekerja di sini. The Lowline Lab ini menjadi milik publik, pengunjung bisa datang, melihat dan mencium bau seperti ruang publik tetapi terletak di bawah tanah," kata Ramsey.
Menurut dia, keberhasilan akhir setelah 2020, ketika The Lowline Lab sepenuhnya terbuka untuk umum adalah jika ia bisa mengatakan kepada anak-anak bahwa apa yang mereka lihat adalah kenyataan. Ia juga ingin mengatakan, matematika dan sains membuat segalanya menjadi mungkin.