Sejak Mauna Kea terpilih sebagai lokasi untuk Teleskop Tiga puluh meter (TMT) pada tahun 2009, proyek ini menjadi kontroversi. Mauna Kea adalah tempat sakral dalam budaya Hawai, dan meskipun banyak teleskop lainnya yang sudah dibangun di puncak gunung, pembangunan lagi struktur besar di atas sebuah tempat suci itu, terlalu banyak bagi aktivis.
Protes di lokasi proyek menghentikan konstruksi awal pada bulan April tahun ini. Serangan terjadi di dunia maya, menargetkan website TMT, sekelompok aktivis menantang proyek di pengadilan Hawaii. Sekarang pengadilan tersebut telah mencapai keputusan. Pengadilan memutuskan bahwa pengeluaran izin pembangunan oleh dewan tidak benar, izin dikeluarkan sebelum lawan (aktivis) mengungkapkan argumen dari sisi mereka terhadap pembangunan tersebut. Putusan pengadilan mencabut izin konstruksi, menghentikan proses pembangunan.
(Baca pula : Para Astronom Mulai Bekerja untuk Teropong Bintang Raksasa Chili)
Henry Yang, pemimpin proyek TMT mengeluarkan pernyataan, "Kami berterima kasih kepada Mahkamah Agung Hawai, kami menghormati keputusan mereka. TMT akan mengikuti proses yang ditetapkan oleh negara, seperti yang kita selalu memiliki. Kami menilai langkah berikutnya dalam perjalanan ke depan. Kami menghargai dan berterima kasih kepada orang-orang Hawai dan pendukung kami dari delapan tahun terakhir. "
Dengan cermin selebar 98-kaki, TMT akan menjadi teleskop terbesar di dunia setelah selesai, tetapi hanya untuk sementara waktu. Proyek besar lainnya seperti Giant Magellan Telescope (GMT) dengan cermin selebar 85-kaki, dan European Extremely Large Telescope, dengan cermin selebar 129-kaki, masih di jalur pengaturan yang kurang kontroversial.