Para ahli paleontologi mendapatkan temuan tak terduga. Mosasaurus baru yang hidup sekitar 72 juta tahun lalu di Jepang.
Mosasaurus yang baru ditemukan bernama Phosphorosaurus ponpetelegans, berasal dari sebuah sungai di Kota Mukawa di Jepang utara.
Penemuan dinosaurus Phosphorosaurus sebelumnya berlokasi di sepanjang pantai timur Amerika Utara, Pantai Pasifik Amerika Utara, Eropa dan Afrika Utara.
“Inilah penemuan pertama yang mengisi kesenjangan antara Timur Tengah dan Pasifik Timur, kata Takuya Konishi dari University of Cincinnati.
Berukuran panjang sekitar 3 meter, reptile laut ini hidup selama zaman Cretaseous akhir beberapa saat sebelum akhir dinosaurus semacam T.rex dan Triceratop, menurut Konishi. Ia merupakan penulis utama studi tentang Phosphorosaurus ponpetelegans yang diterbitkan di Journal of Systematic Palaeontology minggu ini.
Ahli paleontology menetapkan bahwa mosasaurus kecil ini memiliki pengelihatan binokuler—kedua matanya berada di depan wajah, memberikan persepsi mendalam.
“Mata yang menghadap ke depan pada Phosphorosaurus ponpetelegans memberikan persepsi kedalaman pengelihatan. Hal itu juga umum di kalangan burung dan mamalia pemangsa lain yang hidup saat ini,” tambah Konishi.
Phosphorosaurus ponpetelegans berburu pada malam hari, lebih mirip burung hantu dibandingkan burung pemangsa siang hari seperti elang.
“Pengelihatan binokuler pada hewan nokturnal menggandakan jumlah fotoreseptor untuk mendeteksi cahaya. Seperti halnya burung hantu yang memiliki mata sangat besar untuk menangkap cahaya, mosasaurus kecil juga memiliki rongga mata yang sangat besar.
Fosil ikan lentera dan hewan seperti cumi juga telah ditemukan di era Cretaceous akhir di utara Jepang. Rekan-rekan modern mereka juga bercahaya. Fakta-fakta tersebut membuat Konishi dan rekan-rekannya yakin bahwa Phosphorosaurus ponpetelegans secara spesifik mengincar ikan dan cumi-cumi bercahaya tersebut di malam hari, sementara sepupu mereka berburu di siang hari.
“Jika mosasaurus baru ini merupakan tipe pemburu yang diam dan menunggu di kegelapan laut dan mampu mendeteksi cahaya dari hewan-hewan lainnya, itu jadi kedudukan yang sempurna baginya untuk hidup berdampingan dengan mosasaurus yang lebih mapan,” pungkas Konishi.