Studi: Konsumsi Alkohol Secukupnya Perpanjang Umur Penderita Alzheimer

By , Senin, 14 Desember 2015 | 12:00 WIB

Konsumsi alkohol yang tidak berlebihan mungkin bisa mengurangi tingkat kematian penderita Alzheimer, menurut sebuah penelitian terbaru.

Dalam sebuah laporan penelitian yang dipublikasikan di jurnal BMJ Open, para peneliti dari Danish Alzheimer’s Intervention Study menemukan bahwa pasien Alzheimer stadium dini yang minum hingga tiga unit alkohol setiap harinya mengurangi risiko kematian hingga 77 persen, dibandingkan dengan mereka yang hanya minum satu unit alkohol atau kurang dari itu.

Satu gelas anggur mengandung 2,3 unit, begitu juga segelas bir. Satu shot alkohol sejenis spirit juga dianggap satu unit.

Di antara para pasien yang diamati, 17 persen minum 2 hingga 3 unit setiap harinya. Tujuh puluh satu persen hanya kadang-kadang minum alkohol. Delapan persen tidak minum alkohol. 321 pasien diamati dalam penelitian ini.

Mereka yang minum setiap hari kemungkinan besar hidup tiga tahun lebih lama daripada orang yang jarang minum.

Tidak ada perbedaan penting

Tidak ada perbedaan penting antara pasien yang tidak minum dan mereka yang minum tiga kali sehari.

Riset mencatat satu pengecualian yang harus diteliti lebih lanjut yaitu kemungkinan faktor lain berpengaruh, seperti jaringan sosial yang mereka yang mengkonsumsi alkohol.

Penelitian lainnya menunjukkan bahwa konsumsi alkohol yang secukupnya bisa mengurangi risiko stroke dan penyakit jantung bagi orang-orang yang sehat, tapi alkohol juga diketahui bisa mematikan sel-sel otak yang bisa memperburuk proses degenerasi syaraf pada penyakit Alzheimer.

"Namun, kita tidak bisa menyarankan atau melarang konsumsi alkohol yang secukupnya kepada para pasien ini hanya berdasarkan penelitian ini saja,"kata seorang juru bicara Danish Alzheimer's Intervention Study.

Departemen Pertanian AS dan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat AS menyarankan kalau mengkonsumsi alkohol, harus secukupnya, "satu gelas setiap harinya untuk perempuan dan dua gelas bagi pria."