<i>Kunbarrasaurus Ieversi</i>, Spesies Baru Dinosaurus Berperisai

By , Senin, 14 Desember 2015 | 09:00 WIB

Spesies baru dinosaurus berperisai telah diidentifikasi dari fosil yang ditemukan lebih dari dua dekade lalu di Australia. Spesies baru ini merupakan salah satu dari kelompok dinosaurus herbivora berkaki empat lapis baja yang disebut Ankylosaurus.

Kerangka hampir lengkap dari binatang yang berusia 100 juta tahun lalu (periode Cretaceous) ditemukan, termasuk sebagian besar tengkorak dan rahang bawah, bersama dengan material luar tengkorak. Fosil-fosil ini ditemukan Ian Ievers pada tahun 1989 di Allaru batulumpur di Marathon Station dekat Richmond, barat laut Queensland.

Penelitian terbaru yang dipimpin oleh paleontolog Lucy Leahey dari  University of Queensland telah mengungkapkan spesimen tersebut adalah spesies berbeda dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Ketika pertama kali dipelajari pada 1990an, fosil itu digolongkan dalam genus yang sama karena ankylosaurus Australia lainnya bernama Minmi. Penggolongan ini didasarkan pada beberapa fosil yang juga ditemukan di Roma, barat daya Queensland," jelas Leahey.

Penemuan ini adalah salah satu fosil ankylosaurus dengan pengawetan terbaik di dunia, dan merupakan dinosaurus terlengkap yang sejauh ini ditemukan di Australia. Leahey dan rekan-rekannya memberi nama ankylosaurus baru, yakni Kunbarrasaurus Ieversi, merujuk pada orang yang pertama kali menemukannya.

"Penamaan spesies ini menghormati Ian Ievers sebagai penemu holotipe. Nama berarti Ievers 'kadal berperisai’, "jelas mereka.

"Secara generik nama menggabungkan Kunbarra [kunbara] –dari bahasa Mayi untuk 'perisai' (Wunumara)—, dan souros, kata Yunani untuk 'kadal', dan referensi untuk kulit hewan yang sangat kaku,"

Menurut tim, Kunbarrasaurus ieversi memiliki paruh seperti burung beo, tulang di kulit dan telinga bagian dalam yang mirip dengan kura-kura.

"Pekerjaan kami mengungkapkan bahwa Kunbarrasaurus lebih primitif dibanding mayoritas ankylosaur terkenal lainnya dari Amerika Utara dan Asia," kata Dr Steve Salisbury.

Penelitian Kunbarrasaurus ieversi ini dipublikasikan secara online dalam jurnal Peer J.