Studi Sedimentasi Danau Afrika Bantu Jelaskan Spesies Ikan Cichlid

By , Senin, 14 Desember 2015 | 15:30 WIB

Tim peneliti yang berafiliasi dengan beberapa perguruan tinggi di Amerika Serikat meneliti pengeboran Danau Malawi di Afrika Tenggara. Mereka menyatakan jika temuan dari penelitian tersebut dapat membantu menjelaskan sejumlah besar spesies ikan Cichlid yang menjadikan danau sebagai habitatnya. Laporan penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Para ilmuwan telah memperdebatkan alasan kemungkinan keberadaan sejumlah besar spesies ikan Cichlid dalam satu danau, dapat mencapai lebih dari 1000 ekor, jumlah yang lebih banyak dibanding danau lain. Hal ini disebabkan karena faktor lingkungan yang tidak diketahui, atau lebih pada kecenderungan biologis Cichlid pada umumnya. Peneliti menyatakan hal itu bisa saja terjadi karena tingkat lapisan danau yang berubah secara dramatis selama beberapa tahun terakhir.

Para peneliti melakukan perjalanan ke danau dan melakukan operasi pengeboran, mengumpulkan sampel sedimen yang mengungkapkan perubahan tingkat lapisan danau selama 1,3 juta tahun terakhir. Berdasarkan data, tim menemukan bahwa ada sekitar 24 periode kering, di mana danau menurun setidaknya 650 kaki, dan beberapa periode di mana kelembaban yang berlebihan menyebabkan danau meluap ke daerah di sekitarnya. Ada juga perubahan besar yang terjadi sekitar 800.000 tahun yang lalu, di mana iklim bergeser dari satu bagian besar kering menjadi jauh lebih basah. Mereka mencatat bahwa selama beberapa periode tingkat lapisan danau yang rendah, kemungkinan pecah menjadi beberapa bagian.

Para peneliti menyarankan bahwa fluktuasi dramatis tersebut dalam tingkat lapisan danau dapat menjelaskan jumlah besar spesies Cichlid, ikan harus dapat beradaptasi dengan cepat terhadap kondisi tingkat lapisan danau. Hal ini misalnya, air akan menjadi lebih asin dengan tingkat pH yang secara dramatis berbeda, dan jika danau mengering untuk jangka waktu yang lama, maka akan menyebabkan isolasi beberapa spesies.

Jika teori oleh tim benar, itu pun masih belum menjelaskan, karena mereka mengakui bagaimanapun ada begitu banyak spesies yang berhasil bertahan hidup sampai hari ini. Jawaban dari pertanyaan tersebut  mungkin membutuhkan suatu studi genetik.