Paca, Daerah yang Kemungkinan Akan Berubah 100% \'Hijau\'

By , Jumat, 25 Desember 2015 | 09:00 WIB

Berkonsultasi dengan wilayah Paca, Asoiasi Negawatt berencana untuk meninggalkan energi fosil dan nuklir. Asosiasi yang begerak dalam sumber penyediaan ketenagaan (seperti transportasi, konsumsi barang, dan pencahayaan) dan efensiensi energi ini, sedang mencoba untuk memproduksi energi terbarukan yang berfokus pada pengembangan tenaga melaui angin lepas pantai, penggunaan biomassa (kayu yang digunakan untuk penghangat ruangan ) serta tenaga surya fotovoltaik. Berikut beberapa rencana pengajuan dari Negowatt:

Renovasi perumahan

Isoloasi termal dari program perumahan yang dirancang oleh Negawatt sangat ambisius. Skenario menggambarkan bahwa hal ini akan menghabiskan sekitar 10 tahun pelatihan dan penataan industri untuk mencapai keberhasilan proyek ini, pada tahun 2022 sebanyak 23.000 dan 34.000 kediaman akan direnovasi setiap tahun, yang kemudian akan dapat mengurangi konsusmsi energi di gedung sebanyak 55%  pada tahun 2007 lalu dan 2050 mendatang.

Emisi CO2

Jika tidak ada perubahan, emisi CO2 dari sector energi akan tetap dalam jumlah 30 juta ton per tahun (emisi co2 sudah mencapai 28,6 juta pada tahun 2007 lalu). Dengan menggunakan Negawatt, emisi CO2 akan menurun sebesar 25% pada tahun 2020, dan 95% pada tahun 2050. Emisi CO2 dalam sector pertanian lebih sulit dikurangi karena metana yang dihasilkan dari kotoran hewan ternak mereka.

Energi terbarukan

Pada tahun 2050 mendatang, rencana Negowatt menggambarkan bahwa energi terbarukan mencakup sebanyak 87% konsumsi energi di wiliaya Paca, meskipun angin dan solar menempati hanya sebesar 0,4% di aera ini. Pangadaan turbin angin juga masih berada di tahap prototipe . Sektor ini merupakan tantangan terbesar bagi daerah ini, karena harus dilakukan instalasi pada tahun 2025.