Para Ahli Membiakkan Kambing dengan DNA Laba-laba

By , Rabu, 23 Desember 2015 | 09:00 WIB

Peneliti dari University of Wyoming, Amerika Serikat, mengklaim telah menemukan cara membiakkan kambing dengan DNA laba-laba yang hisa menghasilkan sutra laba-laba. Temuan ini, merujuk pada Phys.org, telah berkontribusi terhadap keperluan medis seperti untuk menciptakan tendon dan ligamen artifisial.

Orang di belakang penemuan ini, siapa lagi jika bukan Randy Lewis, profesor biologi molekular di universitas terkait. Bekerja sama dengan peneliti lainnya, ia berhasil mengekstrak gen sutra laba-laba dan menanamkannya ke kambing untuk menghasilkan protein (sutra) dalam susunya. Tapi tidak semua kambing bisa disusupi dengan gen laba-laba.

Terbukti, hanya tiga dari tujuh kambing yang bisa menghasilkan protein sutra pada percobaan tahun 2010. Terlepas dari itu, dari penemuan inilah Lewis mendapatkan reputasinya sebagai seorang ilmuwan biologi; ia berhasil mengumpulkan ribuan pounds rekombinan sutra laba-laba dari susu kambing yang ia kembangbiakkan.

Kabar baiknya, kambing tidak menunjukkan perilaku aneh setelah disuntik DNA laba-laba. Ia tetap berperilaku laiknya kambing-kambing pada umumnya; memakan rumput dan tetap tidak bisa dipersatukan dengan hujan.

Saat ini para ilmuwan memiliki wacana untuk melakukan hal serupa terhadap tanaman alfalfa—tanaman yang dimanfaatkan sebagai makanan ternak alias pakan. Tanaman ini dipercaya bisa menghasilkan jumlah sutra lebih banyak dibanding kambing. Tanaman ini dipercaya bisa menghasilkan sebanyak 20-25% kandungan protein, dan cukup ideal untuk menghasilkan protein sutra.

Terlebih, masih menurut mereka, tanaman ini menyebar di tempat-tempat yang lebih luas.

Sutra laba-laba telah menjadi komponen penting untuk keperluan medis dan industri. Seperti disinggung di awal, sutra laba-laba biasanya digunakan untuk membuat ligamen palsu, memperbaiki rahang, dan menjahit mata. Sutra laba-laba juga digunakan dalam beberapa aplikasi seperti rompi anti-peluru dan airbag mobil.