Jenggot dari topeng emas bersejarah milik Raja King Tut sudah dua kali mengalami kerusakkan, namun dengan kecanggihan teknologi, jenggot tersebut berhasil digabungkan.
Cairo- 9 minggu sejak perbaikan topeng emas milik Raja Tutankhamun, kini sudah selesai dan kembali melengkapi pameran artefak di Cairo’s Egyptian Museum. Proses pebaikkan topeng ini berawal dengan melakukan scan 3D mengunakan alat Light Pattern Projection Scanner untuk merekam dan mendokumentasikan keadaan topeng ini, yang kemudian dilanjutkan dengan membersihkan lem yang tidak menempel sempurna sebelumnya. Tidak ada bahan kimia yang digunakan untuk membersihkan topeng ini, dan tim melakukannya millimeter demi millimeter dengan peralatan kayu setelah menaikkan suhu topeng. Dalam tahap ini saja sudah menghabiskan waktu selama lebih dari 4 minggu.
“Proses perbaikkan topeng ini menghasilkan 2 hal yang mengejutkan, yang pertama ialah, jenggot ini memiliki tabung internal yang menghubungkan langsung ke wajah itu, dan yang kedua ialah bahwa pada tahun 1946 lalu, pemasangan kembali jenggot ini menggunakan sebuah solder yang lunak,” kata Mamdouh Eldamaty dari Mentri Barang Antik Mesir.
Teknik kuno yang harus diterapkan dalam proses perbaikkan ini membuat Tim menggunakan Beeswax sebagai alat perekatnya karena bahan kuno organic tersebut dapat mengurangi resiko merusak logam yang berada di topeng itu. Dalam budaya mesir zaman dahulu, jenggot yang digunakan pada topeng Raja Tutankhamun adalah sebuah symbol yang menandakan bahwa Ia setara dengan Osiris, Tuhan dari segala dunia.
Selama proses perbaikkan, Hologram 3D dari topeng inilah yang dipamerkan. Namun, mulai tanggal 17 Desember kemarin, para pengunjung museum sudah dapat menikmati topeng sebenarnya.