Melestarikan Sumber Daya Air Tanah

By , Selasa, 22 Desember 2015 | 15:30 WIB

Air tanah telah lama menjadi isu lingkungan yang hangat dibicarakan. Sebagai salah satu sumber daya air yang memiliki dampak besar terhadap keberlangsungan hidup manusia, sudah selayaknya kelestarian air tanah harus terjaga.

Pemanfaatan air tanah diprioritaskan sebagai pemenuhan kebutuhan air minum dan keberlangsungan kehidupan ekosistem. Selain itu pemanfaatan air tanah juga meliputi kebutuhan rumah tangga, peternakan, pertanian sederhana, irigasi, industri, pertambangan dan usaha perkotaan.

Pengambilan air tanah sudah tentu harus dilakukan secara bijak. Pengambilan air tanah secara tidak terkontrol dapat menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas air tanah secara signifikan, sehingga menyebabkan komunitas di daerah setempat kekurangan suplai air.

Industri yang memanfaatkan air tanah dan banyak terdapat di Indonesia yakni industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Sebagai industri yang menggunakan air sebagai sumber daya utamanya, penting  bagi perusahaan-perusahaan AMDK untuk menyeimbangkan banyaknya air yang diambil dengan air yang dikembalikan ke alam. Pengelolaan lingkungan terdampak bisnis dan produksi AMDK sangat berpengaruh terhadap kelestarian alam  dan lingkungan.!break!

Program Konservasi Terintegrasi

Untuk melestarikan sumber air tanah, diperlukan upaya konservasi yang terintegrasi. Pengambilan air tanah untuk industri AMDK, misalnya, harus diimbangi dengan berbagai tindakan konservasi seperti pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS), membangun sumur resapan dan biopori, serta penanaman pohon.

Salah satu perusahaan AMDK, AQUA Grup, dalam Laporan Keberlanjutannya untuk tahun 2013-2014, menyebutkan bahwa AQUA Grup berkomitmen penuh mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Komitmen ini diimplementasikan dalam program Aqua Lestari.

“Aqua Lestari merupakan bentuk realisasi dari praktik tanggung jawab sosial perusahaan dan komitmen ganda AQUA untuk menjalankan bisnis yang mengedepankan keseimbangan antara keberhasilan ekonomi dan kemajuan sosial,” kata pimpinan AQUA Grup, Parmaningsih Hadinegoro (21/12).

Aqua Lestari direalisasikan dengan melaksanakan berbagai inisiatif sosial dan lingkungan yang mencakup wilayah sub-DAS secara terintegrasi dari wilayah hulu, tengah dan hilir di lokasi AQUA Grup beroperasi. Pelestarian air dan lingkungan memang menjadi salah satu dari empat pilar penting yang terdapat dalam program Aqua Lestari.

Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director AQUA Grup mengatakan, “Program konservasi ini merupakan upaya kami dalam meminimalkan dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan (21/12).”

Hingga tahun 2014, AQUA Grup telah menanam lebih dari dua juta pohon dari berbagai jenis, membangun 528 sumur resapan dan 23.102 biopori. AQUA Grup juga mengoptimalkan tata guna area lahan terbuka hijau di sejumlah pabriknya. Bekerja sama dengan berbagai pihak, lahan tersebut dikembangkan menjadi kebun raya mini yang merupakan perwujudan arahan kementerian lingkungan hidup.

“Pelaksanaan program ini memang tidak mudah,” kata Parmaningsih. “Tantangan terbesar kami adalah bagaimana agar perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan air tanah—baik perusahaan AMDK maupun bukan—dapat turut melakukan pengelolaan lingkungan.”

“Idealnya, semua perusahaan yang memanfaatkan air tanah berbagi peran untuk melestarikan kawasan sumber air,” tambahnya.

Komitmen, ketaatan pada hukum dan peraturan, transparansi dan akuntabilitas perusahaan pada publik serta sinergi para pemangku kepentingan merupakan kunci utama untuk mewujudkan alam dan lingkungan yang lestari.