Pada 20 Desember 2015, World Wide Web genap berumur 25 tahun. Meski masih relatif muda, temuan Tim Berners-Lee ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari internet dan dunia modern.
Sebagaimana dirangkum Nextren dari Engadget (21/12/2015), laman web pertama ini tayang perdana di kampus European Organization for Nuclear Research (CERN) sebagai bagian dari proyek yang dikerjakan oleh Tim Berners-Lee dan Robert Cailliau.
Cikal bakal jaringan internet modern yang bakal mengubah dunia dalam waktu singkat ini baru dibuka untuk publik enam bulan setelahnya, pada 6 Agustus 1991. Bentuk situs web pertama sederhana saja, hanya sebuah laman berisi serangkaian teks yang menjelaskan fungsi World Wide Web. Ada sejumlah hyperlink yang mengarahkan pengunjung ke sejumlah dokumen lain.
Pada 1993, CERN membuka World Wide Web ke publik. Teknologi yang dibutuhkan untuk menjalankan server web, browser, dan library kode bisa bebas digunakan oleh siapapun tanpa membayar royalti.
Ruang lingkup mungil World Wide Web yang di awal kelahirannya hanya mencakup satu laman sederhana pun meledak. Jumlah website yang eksis di dunia maya kini tercatat sucah mencapai ratusan juta.
Bukan internet
Meski keduanya sering diidentikkan, World Wide Web bukanlah internet. Internet adalah jejaring internasional yang menghubungkan komputer-komputer di seluruh dunia (termasuk gadget mobile) lewat jaringan kabel bawah laut, telepon, satelit, balon udara, dan lain-lain. World Wide Web atau disingkat “WWW” adalah sistem informasi yang berjalan di atas jaringan internet, yang memungkinkan dokumen di berbagai komputer untuk saling terhubung melalui hypertext (tautan).
Contoh sistem informasi lain yang juga berjalan di atas internet seperti WWW adalah e-mail dan Internet Relay Chat (IRC) yang sering digunakan untuk bertukar pesan. Dokumen-dokumen dalam server web diformat dalam bahasa pemrograman khusus yang disebut HyperText Markup Language (HTML). Selain teks dan tautan, HTML juga bisa menyajikan gambar, suara, dan video.
Browser alias peramban digunakan untuk mencari, mengambil, dan menampilkan konten dari server web di komputer client yang dipakai pengguna melalui Universal Resource Locator (URL). Setelah sempat menghilang, situs web pertama bikinan CERN kini telah kembali online di alamat aslinya sejak 2013.