Cabai Luar Angkasa yang Ditanam NASA Telah Memecahkan Dua Rekor Dunia

By Utomo Priyambodo, Selasa, 7 Desember 2021 | 09:00 WIB
Para astronaut berfoto dengan cabai-cabai yang mereka panen di luar angkasa. (NASA)

Nationalgeographic.co.id—Eksperimen menanam dan memanen cabai di luar angkasa yang dilakukan NASA telah memecahkan dua rekor. Eksperimen bercocok tanam cabai ini mampu memberi hasil paling banyak dari semua tanaman yang ditanam di luar angkasa.

Selain itu, eksperimen bercocok tanam cabai tersebut juga telah membuat sejarah sebagai eksperimen terlama yang dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Ini adalah kedua kalinya cabai ditanam di luar angkasa. Business Insider melaporkan pada November 2021 bahwa untuk pertama kalinya, para kru ISS menggunakan cabai yang dipanen di luar angkasa ke dalam taco, bersama dengan daging sapi dan sayuran fajita.

Matt Romeyn, kepala penyelidik untuk eksperimen cabai tersebut, mengatakan pada hari Jumat lalu bahwa tim produksi tanaman di NASA tidak mengira akan mencapai dua rekor tersebut.

Romeyn menjelaskan bahwa waktu panen tanaman cabai di ISS sedikit tertunda atau lebih lama dibandingkan dengan pengujian penanaman di Bumi. Hal ini menyebabkan eksperimen penanaman cabai di stasiun luar angkasa diperpanjang selama 17 hari lagi.

Bibit cabai di sentra percobaan Plant Habitat-04 (PH-04) di ISS tumbuh selama empat bulan sebelum dipanen pada bulan Oktober. Jadwal tersebut "kebetulan membawa kami melampaui pergantian dari astronaut Crew-2 ke astronot Crew-3, sehingga memungkinkan lebih banyak astronaut memiliki kesempatan untuk mencicipi cabai tersebut," tutur Romeyn, seperti dilansir Business Insider.

Romeyn sebelumnya pernah mengatakan bahwa menanam sayuran di luar angkasa dapat membantu menjaga kesehatan para astronut. Hal itu itu ia sampaikan kala membahas eksperimen bercocok tanam yang lebih lampau.

Dalam eksperimen yang lebih baru ini, tanaman cabai itu awalnya diharapkan tumbuh selama 120 hari, tambah Romeyn. Namun, tanaman itu justru tumbuh selama 137 hari, menjadikannya eksperimen terlama di luar angkasa.

Eksperimen terpanjang sebelumnya adalah pada tahun 2016 ketika "bunga zinnia" ditanam selama 90 hari, kata Romeyn.

Dalam siaran pers NASA, Romeyn lebih lanjut menjelaskan proses menanam cabai ini. "PH-04 mendorong produksi tanaman luar angkasa yang canggih secara signifikan," ujarnya.

Baca Juga: Berkebun di Luar Angkasa Bantu Astronaut Hadapi Rasa Terkurung?

Cabai-cabai yang berhasil ditanam dan dipanen di luar angkasa. (NASA)

Eksperimen ini melibatkan pengambilan kultivar lapangan cabai Hatch dari New Mexico, mengerdilkannya agar muat di dalam habitat tanaman di luar angkasa, dan mencari tahu cara produktif menumbuhkan tanaman buah pertama yang diakui secara umum di luar angkasa. "Ini semua dilakukan selama rentang beberapa tahun," tambahnya.

Taco kemudian menjadi makanan paling populer yang dinikmati oleh para astronaut di luar angkasa setelah masa panen cabai tersebut. Astronaut Kayla Barron baru-baru ini memposting di akun Facebook dan Instagram bahwa para kru ISS memakan cabai segar sebagai bagian dari hidangan taco yang jadi menu makan malam mereka.

"Berkat [emoji cabai], malam taco sukses besar. 10/10 patut direkomensaikan," kata Barron.

Menurut Romeyn, cabai itu pedas seperti halnya cabai yang tumbuh di bumi. "Semua indikasi menunjukkan bahwa beberapa buah itu berada di sisi yang lebih pedas, yang tidak terduga, mengingat efek gravitasi mikro yang tidak diketahui pada tingkat capsaicin cabai," katanya.

Baca Juga: Bagaimana Manusia Kuno Menyimpan Makanan Sebelum Kulkas Diciptakan?

Astronaut Kayla Barron berfoto dengan taco yang berisi cabai hasil panen di luar angkasa. (NASA)

NASA mengatakan bahwa setelah keberhasilan percobaan PH-04, tanaman berikutnya yang tim di Kennedy Space Center rencanakan untuk ditanam di luar angkasa adalah tomat kerdil dan pengujian jenis sayuran hijau baru.

"Kami melakukan eksperimen ini dengan mengetahui bahwa tidak mudah menanam cabai dalam gayaberat mikro, tetapi eksperimen ini merupakan demonstrasi yang sangat sukses bahwa kami berada di jalur yang benar untuk produksi tanaman luar angkasa," papar Romeyn.

Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk memungkinkan produksi tanaman yang layak dan berkelanjutan untuk misi jangka panjang di masa depan ke bulan dan akhirnya ke Mars, tambahnya.

Baca Juga: Tantangan Besar NASA Selanjutnya? Mencuci Pakaian di Luar Angkasa