Lima Fakta Tentang Menguap yang Tak Kita Ketahui

By , Rabu, 30 Desember 2015 | 16:00 WIB

Kita semua pasti pernah menguap. Selama ini kita mengira menguap adalah tanda betapa lelahnya kita. Namun, menguap merupakan aspek dari tidur yang peneliti belum menemukan kebenarannya. Itu tidak berarti belum ada penelitian tentang menguap sama sekali. Inilah lima hal yang mungkin tidak kita ketahui tentang menguap:

Menguap benar-benar menularSebuah studi menemukan, ketika ada video yang menunjukkan orang menguap, sekitar 50% orang yang melihatnya juga ikutan menguap. Hal itu bahkan terjadi di antara binatang! Menurut Robert Provine, psikolog dan ahli syaraf di University of Maryland, reaksi itu bukan hal yang aneh. Beberapa studi mengaitkan menguap dengan empati. “Menguap lebih menjadi fenomena sosial dibanding fenomena psikologis,” katanya. Itulah sebabnya mengapa kita menguap bahkan ketika kita tidak mengantuk.

Menguap lebih mudah menular di antara teman-teman dekatTidak semua orang bisa “menularkan” menguap pada kita. Menurut penelitian di tahun 2012, menguap lebih menular di antara teman-teman yang lebih dekat. Para peneliti menemukan bahwa semakin dekat kita secara genetik maupun emosional dengan seseorang, maka semakin mungkin kita ikut menguap ketika mereka menguap. Ini menunjukkan teori empati tadi. Teman dekat dan keluarga memiliki perasaan yang lebih kuat satu sama lain.

Menguap mungkin tanda penyakitBiasanya bukan tanda penyakit serius, tapi menguap berlebihan bisa menunjukkan sinyal ada yang salah dari tidur kita. Menurut National Institute of Health, bagi sebagian orang, menguap berlebihan bisa menjadi reaksi yang disebabkan saraf vagus, yang mengindikasi masalah jantung. Di kasus langka lainnya, menguap merupakan tanda ada masalah di otak.

Janin pun bisa menguapTidak ada yang mengetahui pasti alasannya. Namun, bayi yang belum lahir pun bisa menguap. Ketika para peneliti menguji hasil 4D di tahun 2012, ada gambar yang menunjukkan bayi sedang membuka mulutnya seperti menguap.

Rata-rata kita menguap selama enam detikMenguap biasanya terjadi selama enam detik. Dalam detik-detik itu, detak jantung meningkat secara signifikan. Sebuah studi di 2012 menguji tubuh sebelumnya -- selama dan sesudah menguap. Mereka menemukan bahwa ada perubahan psikologis selama enam detik saat menguap.