Pemakaman Berusia 3.000 Tahun Ungkap Rahasia Migrasi Bangsa Polinesia

By , Kamis, 31 Desember 2015 | 12:00 WIB

Bukti dari kuburan kuno sudah mulai menerangi salah satu misteri besar perjalanan manusia: penempatan penduduk Pasifik. Sebuah studi dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences melaporkan bahwa bentuk dan kontur tengkorak paling awal dalam tanah pemakaman berusia 3.000 tahun di Vanuatu—sekelompok pulau yang dulu dikenal sebagai New Hebrides, menunjukkan titik awal untuk migrasi Polinesia besar.

Pertanyaan sepanjang masa dilontarkan langsung oleh Kapten Cook, ahli navigasi laut kondang dari  abad ke-18, pada perjalanan ketiganya ketika ia berhenti di pulau Hawaii. Dia menulis dalam jurnalnya: "Bagaimana kita menjelaskan bangsa ini menyebar sendiri melampaui lautan luas ini? Kami menemukan mereka dari Selandia Baru ke Selatan, ke pulau-pulau di utara, dan dari Pulau Paskah ke Hebrides. "

Antropolog, arkeolog, ahli kelautan dan ahli genetika telah mencoba untuk menjawab pertanyaannya sejak saat itu. Petualang besar Thor Heyerdahl, pada tahun 1947 berlayar dengan rakit kayu balsa, Kon-Tiki, lebih dari 4.000 mil dari Peru ke pulau-pulau Tuamotu. Ia melakukannya untuk membuktikan bahwa Pasifik pasti telah dihuni oleh bangsa dari Amerika. Tapi bukti linguistik dan genetik berlanjut merujuk pada fakta bahwa pemukiman awalnya menyebar ke arah timur dari Asia.

Penelitian terbaru, yang dipimpin oleh Frédérique Valentin, seorang arkeolog dan etnolog dari Nanterre di Perancis, melaporkan bahwa meskipun sebagian besar dari tengkorak di kuburan di Pulau Efate di Vanuatu terkait dengan kelompok etnis Melanesia di Pasifik barat. Meski begitu, tengkorak yang tertua, bertanggal 3000 tahun yang lalu , tampak lebih selaras dengan populasi Polinesia dan Asia masa kini. Bukti arkeologi mengidentifikasi hal tersebut berdasarkan budaya Lapita kuno,  yang terkait dengan pemukiman Polinesia modern.

 Jika demikian, penelitian tidak menjelaskan bagaimana satu kelompok ahli navigasi laut membawa bahasa mereka, tradisi dan kano ke puluhan ribu pulau yang tersebar di hampir sepertiga dari laut terbesar di dunia. Tapi itu menunjukkan Vanuatu mungkin telah menjadi batu loncatan untuk penyebaran manusia besar-besaran ke Pasifik.