Tidak ada hewan yang memiliki reputasi lebih menkutkan sekaligus mengagumkan daripada hiu putih. Meskipun kita semua sudah mempelajari tentang mereka, termasuk bagaimana mereka sama sekali tidak tertarik untuk memakan manusia.
Namun, apa yang sebenarnya dilakukan oleh hiu putih ini lakukan sepanjang hari ? Berkat sebuah film dokmenter tentang hiu putih ini seperti Deep Blue, Guadalupe Island yang berada di lepas pantai Meksiko telah dikenal sebagai hotspot hiu putih besar raksasa. Meskipun memiliki kelimpahan hiu dan para pengamat, termasuk penyelam, masih banyak yang belum tahu bagaimana hiu ini pergi untuk mencari makanan mereka. Di daerah California dan Afrika Selatan para hiu mencari makan dengan cara beresembunyi dibawah garis dasar laut sambil melihat kepermukaan dan kemudian mengejutkan anjing laut yang berada di permukaan air.
Beberapa hiu mendorong diri mereka sendiri dengan kekuatan sehingga mereka benar-benar keluar dan meluncur ke atas permukaan air. Namun belum ada yang pernah melihat perlaku hiu seperti ini di Guadalupe Island. Hiu putih besar yang berada di Guadalupe Island memangsa anjing laut, gajah laut, dan singa laut yang berada di perairan dangkal di sana.
Untuk mencari tahu, para alhli ikan beralih menggunakan autonomous underwater vehicle (AUV) . Alat ini terlihat seperti torpedo pencari hiu yang dilengkapi dengan kamera dan peralatan ilmiah daripada bahan peledak. Setelah menandai seekor hiu dengan sebuah alat yang dapat memungkinkan para peneliti mengikuti lokasi dimana ikan ini dari jarak jauh, para peneliti meluncirkan AUV ini juga untuk mengikuti hiu dan semoga saja menangkap dan memangsa Mamalia lainnya. Sayangnya, tak ada satupun dari empat hiu aktf yang dilacar dalam penelitian merasa sangat lapar. Dan ditambah lagi dengan AUV yang tidak dapat melihatnya karena beberapa predator ini berada di jauh dari baras-batas AUV, tida sedikiti para hiu menghabiskan waktunya untuk di dasar laut. Namun, Skomal dan koleganya mngatakan bahwa mereka mampu menangkap beberapa perilaku berdeda dari predator ini di depan kamera.
Walaupun tim secara aktif melacak 4 ekor hiu selama lebih dari 6 sesi, kamera juga mengambil setidaknya ada delapan hiu putih lainnya di daerah ini. Beberapa dari hiu ini terlihat tidak begitu baik pada AUV ini. Secara keseluruhan, hiu putih besar mendekatai AUV sebanyak 17 kali, bertatapan sebanyak empat kali dan menggigitnya sebanyak sembilan kali.
Kita memang tidak dapat mengetahui pemikiran seekor hiu, sulit rasanya untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh ikan ini. Apakah mereka benar-benar mengira bahwa AUV adalah seekor mangsa atau mereka frustasi dengan suara dengung yang membuat keributan di wilayah mereka? Mungkin tidak ada jawaban yang pasti, namun Skomal dan rekan penulis berpendapat bahwa setidaknya beberapa dari hiu ini menggigit untuk membunuh. Ketika hiu putih besar berkelahi, mereka akan menggigit satu sama lain di sekitar sirip dada dan kepala, tetapi mereka juga cenderung menargetkan mangsa yang ingin dimakan berada di belakang, dengan menggigit sirip belakang adalah cara ampun untuk melumpuhkan anjing laut. Fakta lain juga membuktikan bahwa hiu melakukan perusakkan di AUV pada bagian belakang yang menunjukkan bahwa hiu mencoba untuk menggunakan strategi yang sama ketika mereka membunuh anjing laut.
Untuk beberapa bagian yang besar, observasi hiu ini hanya memperlihatkan bahwa ikan ini hanya berenang-renang saja. Mereka berenang di pesisir pantai, menyelam ke dasar laut untuk sementara, dan berenang dengan hiu lainnya. Beberapa dari hiu ini juga berusaha mencari tahu tentang AUV, bergantian melalui atas dan bawah air untuk menyelediki benda aneh ini. Pada mamalia, kita mungkin tidak punya keraguan untuk memunculkan rasa ingin tahu yang tinggi. Jadi, meskipun para peneliti tidak benar-benar mendapatkan apa yang mereka harapkan, namun mereka tetap dapat mengambil sesuatu yang berbeda.
Referensi:
Skomal, G., Hoyos-Padilla, E., Kukulya, A., Stokey. R. 2015. Subsurface observations of white shark Carcharodon carcharias predatory behavior using an autonomous underwater vehicle. Journal of Fish Biology. doi: 10.1111/jfb.12828