Dalam jurnal JAMA Oncology, peneliti dari Abramson Cancer Center (ACC) di University of Pennsylvania, mengatakan setelah mengkaji literatur yang ada dan melakukan penelitian sendiri, palbociclib bisa menyerang sel-sel kanker jenis lain dengan sedikit atau tidak sama sekali mengganggu sel-sel yang sehat.
Palbociclib adalah Cdk4/6 inhibitor. Artinya, obat itu menarget enzim tertentu yang mendorong pembelahan cepat sel tumor. Itu obat pertama yang disetujui untuk melawan kanker payudara.
Tim peneliti mengatakan obat itu tampak menjanjikan melawan limfoma, sarkoma, dan teratoma, yang relatif jarang, tetapi sering menyerang orang-orang muda. Dalam percobaan fase 2, obat itu digunakan pada 17 pasien sel-mantel limfoma. Seorang pasien "bereaksi lengkap." Artinya, kanker menghilang untuk beberapa waktu, sedangkan dua lainnya "bereaksi parsial." Obat itu juga tampaknya memperpanjang usia penderita penyakit tersebut.
Tim peneliti lebih lanjut mengatakan, dalam uji lain kanker, obat itu "terbukti aman dengan dosis sekali sehari." Efek samping utamanya adalah jumlah sel darah putih tertentu lebih rendah dalam melawan infeksi. Kondisi itu, menurut peneliti, bisa diatasi dengan menghentikan sementara obat, dan meminumnya lagi dengan dosis lebih rendah.