Tradisi Gredoan di Banyuwangi Habiskan 700 Liter Minyak Tanah

By , Senin, 4 Januari 2016 | 11:00 WIB

Tradisi Gredoan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad yang digelar warga Dusun Kejoyo Desa Tambong, Sabtu (2/1/2015) malam, menghabiskan 700 liter minyak tanah.

Acara tersebut mempertontonkan atraksi api yang dimainkan pemuda desa tersebut. Ketua panitia Agus Hermawan menyampaikan bahwa 700 liter minyak tanah yang digunakan tersebut merupakan hasil iuran masyarakat. 

"Setiap rumah memberikan sumbangan seikhlasnya, istilahnya adalah mupu," ujar dia. 

Menurut dia, minyak tanah tersebut digunakan untuk bahan bakar atraksi api yang menggunakan bambu atau menggunakan tali yang dibakar ujungnya. 

"Ada sekitar 100 anak muda yang akan atraksi sepanjang jalan keliling kampung," sambung dia.

Salah satu budayawan Banyuwangi Hasan Basri menyampaikan bahwa Gredoan merupakan tradisi mencari jodoh yang dilakukan beberapa desa di Kabupaten Banyuwangi.

"Pada saat peringatan Maulid Nabi, banyak sanak saudara yang datang, lalu di sana ada perkenalanan dan perjodohan. Ada juga yang niat untuk datang dan benar-benar cari jodoh," ujar dia.

Adapun atraksi api dalam Gredoan, sambung dia, merupakan daya tarik dan tontonan bagi warga yang datang.

"Ini merupakan keriangan bersama. Bagian dari ritual adat yang akan memberikan kepuasan secara spiritual bagi masyarakat," ucap Hasan.