Jakarta terus membangun. Kendati sempat terempas krisis pada 1997/1998 dan 2008, kota ini bisa bangkit. Beberapa pengembang mampu menyelesaikan proyek-proyek skala besar yang mencakup gedung-gedung jangkung apartemen, hotel, dan perkantoran. Hingga akhir tahun 2015 ini tercatat ada 13 pencakar langit dengan ketinggian di atas 200 meter. Ke-13 gedung jangkung ini adalah Wisma 46 yang merupakan struktur tertinggi di Indonesia yang mencapai 261,9 meter.
Menyusul kemudian, Sahid Sudirman Center yang dikembangkan konsorsium Sahid Megatama Karya Gemilang. Gedung perkantoran ini dirancang sejangkung 258 meter. Berturut-turut, posisi selanjutnya ditempati Raffles Hotel (253,3 meter), The Pakubuwono Signature (252 meter), Sinarmas MSIG Tower (245 meter), Menara BCA (230 meter), dan Keraton at The Plaza (225 meter).
Selanjutnya ada Equity Tower (220 meter), The Peak at Sudirman (218,5 meter), The Energy (217 meter), Kempinski Residence (215 meter), Bakrie Tower (214 meter), dan The Pinnacle (213 meter). 2016 sampai 2018, ibu kota Indonesia ini akan dipenuhi 13 pencakar langit tambahan dengan ketinggian di atas 200 meter.
Empat di antaranya bahkan masuk dalam kategori supertall alias bangunan yang dirancang dengan ketinggian di atas 300 meter. Ini sekaligus menjungkalkan rekor bangunan tertinggi yang sampai tulisan ini dibuat masih dipegang Wisma 46. Mereka adalah Icon Tower 1 yang mengangkasa 350 meter, Thamrin Nine Tower 1 dengan 333,5 meter, Indonesia One North Tower setinggi 303 meter, dan Indonesia One South Tower, juga dengan ketinggian yang sama.
(Baca pula : Calon Gedung Terjangkung di Indonesia Beroperasi April 2016)
Sembilan gedung lainnya menjulang antara 213,2 meter dan 298 meter. Kesembilannya adalah 7Point8 dengan tinggi 298 meter, Gama Tower dengan 288,6 meter, Treasury Tower setinggi 280 meter, dan Menara Astra 270 meter.
Berikutnya ada Millenium Office Tower 254 meter, World Capital Tower 244,3 meter, Menara Kompas III setinggi 226 meter, Capital Place 218 meter, dan IFC Tower 2 setinggi 213,2 meter. Secara statistik, menurut catatan Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH), populasi pencakar langit Jakarta setara dengan Kuala Lumpur. Masing-masing memiliki 26 pencakar langit yang sudah dan sedang dibangun dengan ketinggian di atas 200 meter. Namun, jika bicara supertall, Kuala Lumpur memecundangi Jakarta. Ibu kota Malaysia ini punya menara kembar ikonik Petronas Tower yang tingginya mencapai 451,9 meter.
Keunggulan Kuala Lumpur tidak sampai di situ. Mereka kini tengah membangun megatall, yakni bangunan dengan tinggi lebih dari 500 meter, KL118 Tower, setinggi 664 meter. Sementara itu, jika dikomparasikan dengan Bangkok, Jakarta boleh membusungkan dada. Bangkok hanya memiliki 9 pencakar langit dan 7 yang sedang dibangun. Adapun bangunan tertinggi di ibu kota Thailand tersebut adalah Baiyoke Tower II, setinggi 304 meter.