Asuransi Ternak, Cara Masyarakat Desa India Hadapi Ancaman Macan Tutul Salju

By , Sabtu, 9 Juli 2016 | 10:00 WIB

Di daerah Himachal Pradesh, India, macan tutul salju bersembunyi di bebatuan untuk mengintai domba dan kambing Himalaya. Mereka juga berpesta jika menemukan sapi dan anak kuda. Hewan ini memiliki kompensasi dibayarkan oleh negara sangat sedikit, sehingga para pemilik ternak tak ingin repot-repot mengajukan klaim.

Setelah mempelajari situasi, ilmuwan dari Yayasan Pelestarian Alam (NCF), Karnataka, datang dengan beberapa ide. Sejak ternak menyerbu padang rumput, keberadaan ungulata liar terlalu sedikit untuk mempertahankan macan tutul salju. Jika kerugian penduduk berkurang, populasi hewan mangsa liar meningkat.

Pada tahun 2001, NCF memasuki perjanjian dengan penduduk Kibber menyisihkan sebagian dari padang rumput mereka, di mana ternak tidak akan diizinkan untuk merumput. Penebusan atas hilangnya lahan penggembalaan dibayar oleh yayasan sebesar £ 290 (20.000 rupee) per tahun. Hal ini digunakan untuk menyewa 500 hektar padang rumput. Setidaknya pada sebidang tanah ini, domba dan kambing tidak harus bersaing dengan hewan domestik.

(Baca pula : Perubahan Iklim Baru, Ancaman bagi Macan Tutul Salju)

Setahun kemudian, yayasan memulai program asuransi ternak, sehingga kerugian warga bisa diganti. Penduduk desa memutuskan berapa banyak premi tahunan dibayar untuk setiap jenis hewan. Setelah premi dikumpulkan setiap tahun, yayasan menyumbangkan satu setengah kali jumlah untuk modal. Ada satu aturan, yakni total asuransi yang harus dibayar dalam setahun bisa tidak lebih 60% dari modal.

Ketika macan tutul salju membunuh sapi atau anak kuda, tim anggota memeriksa bangkai memastikan pemilik tidak melakukan kecurangan terhadap sistem. Jika kasus ini benar terjadi, orang yang ternaknya terbunuh menerima jumlah tertanggung. Meskipun jumlahnya mungkin tidak senilai harga pasar, setidaknya sudah memenuhi harapan rakyat.

Peningkatan jumlah herbivora liar membawa masalah jenis lain yakni, kerusakan tanaman. NCF menyewa beberapa petani untuk mengusir binatang, ketika macan tutul salju mendekat ke ladang. Meskipun metode ini berhasil di desa-desa lain, para penjaga di Kibber tidak terlalu bersemangat untuk melakukan pekerjaan itu. Pada 2016, konservasionis berencana untuk mempekerjakan kandidat yang lebih energik, juga akan menguji pagar listrik tenaga surya saat masa kritis dalam musim tanam.

Mengantisipasi perubahan dan menempatkan mekanisme untuk mendapatkan keuntungan satwa liar kepada penduduk desa adalah bagian penting dari salju konservasi macan tutul. Tidak hanya di India konsep asuransi ini juga sedang diuji coba di negara-negara habitat macan tutul salju lainnya.