Merasakan Kenikmatan Tiram khas Kroasia

By , Rabu, 6 Januari 2016 | 15:00 WIB

Ketika saya membiarkan seekor tiram mentah masuk kedalam mulut saya, sebuah kombinasi yang bagus dari rasa asin dan rasa mineral, Tomislav Sare, seorang petani tiram berusia 19 tahun, mengingatkan kepada saya: "jangan makan terlalu banyak," katanya. Saya kira seorang petani tiram akan mempercayakan kualitas dari aphrodisiacal yang sering dikaitkan dengan moluska. Tapi saya tidak ingin menyeruput tiram lain selain dari tiram ini, yang diambil dari Mali Ston Bay di Croatia's Dalmatian Coast.

Saya datang ke bagian selatan dari pesisir Dalmatian khusus untuk mencoba keajaiban bawah air langsung dari sumbernya. Teman-teman dari Kroasia sudah lama memuji kenikmatan dari rasa tiram ini. Sebagai contoh, permintaan terhadap tiram ini meningkat sekitar 15% sejak 2010 di restoran-restoran Amerika Serikat. Saya penasaran varietas dari Dalmatian ini tidak mendapatkan perhatian lebih. Saya bertanya-tanya, untuk mengetahuinya, saya bertemu dengan Sare yang keluarganya menawarkan wisata ke peternakan tiram milik keluarganya hanya dengan membayar 15 hingga 30 euro (tergantung lama waktu kunjungannya) dan juga mempunyai sebuah restoran yang populer bernama Bota Sare di kota Mali Ston. Keluarga Sare merupakan salah satu keluarga dari 40 kepala keluarga yang memiliki perizinan khusu untuk membuka tambak tiram di pelabuhan. Mali Ston merupakan wilayah yang memiliki kekayaan garam sejak berabad-abad lalu, kemudian tiram sekarang yang mulai terkenal dan diminati oleh banyak orang. Sebagai contoh, Kaisar Romawi pernah mendanai peternakkan lepas pantai untuk memenuhi kesukaan keluarga mereka mengonsumsi tiram. Hampir dua ribu tahun kemudian, Kaisar Austria Franz Josef memiliki kasus serupa dan mengirim tiram setiap bulan ke Wina.

Alasan mengapa tiram(yang dikenal juga sebagai Ostrea eduils atau tiram datar Eropa) ini begitu baik untuk dikonsumsi karena campuran nutrisi yang unik serta khas yang tercampur secara alami di Mail Ston Bay. Belum lagi dengan kekayaan garam yang terdapat di teluk, dekat dengan sungai Neretva yang memiliki air dengan kandungan mineral yang kuat dari mata air karst yang juga mengalir di dalamnya. Ditambah pula dengan fitoplankton yang berada di dasar laut sehingga menghasilkan tiram mentah lezat dengan resep dan olahan alami dari bumi ini."Karena alasan ini," Kata Sare, "tiram-tiram yang berada jauh 5 kilometer dari daerah ini memiliki rasa yang berbeda dengan yang ada disini, rasa tiram ini hasil dari percampuran dari segala bahan ini."