Bagaimana Astronaut Tidur di Luar Angkasa?

By , Minggu, 31 Januari 2016 | 11:00 WIB

Setelah seharian astronaut bekerja di orbit, tak ada yang lebih menyenangkan bagi mereka selain tidur malam yang nyaman. Namun tidur di luar angkasa sedikit berbeda dengan di Bumi. Tidak ada atas atau bawah, dan semua benda kehilangan beratnya. Astronaut dapat melampirkan kantong tidur mereka ke dinding atau langit-langit dan tidur di mana saja selama mereka tidak melayang dan menabrak sesuatu.

Di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sebagian besar kru tidur di kabin kecil mereka sendiri. Astronaut juga bisa tidur di salah satu modul ISS. Bilik itu mengutamakan privasi dan kedap suara. Para astronaut bisa mendengarkan musik, menggunakan laptop dan menyimpan barang pribadi di laci besar atau di jaring yang melekat pada dinding kabin. Kabin juga memiliki lampu baca, rak dan meja.

Hal terpenting, tempat tidur di luar angkasa harus memiliki ventilasi yang baik. Jika tidak, astronaut bisa kekurangan oksigen dan terengah-engah, karena karbondioksida yang dihembuskan sendiri dan berada di sekitar kepala mereka.

Di ISS, matahari terbit dan terbenam 16 kali dalam 24 jam, sehingga tak mudah mengetahui kapan saatnya untuk tidur. Astronaut bekerja dan tidur sesuai jadwal waktu harian. Mereka biasanya dijadwalkan tidur selama delapan jam setiap hari. Mereka biasa memakai penutup mata atau menutup jendela untuk mencegah silaunya sinar matahari sementara mereka tidur.

Kru menggunakan jam alarm atau siaran musik dari pengontrol misi di Bumi untuk membangunkan mereka. Kegembiraan berada di luar angkasa dan mabuk dapat mengganggu pola tidur astronaut. Beberapa astronaut melaporkan bahwa mereka mengalami mimpi dan mimpi buruk. Beberapa yang lain bahkan melaporkan bahwa mereka juga mendengkur di luar angkasa!