Pilah-pilih Makan Mi Instan

By , Jumat, 8 Januari 2016 | 13:00 WIB

Siapa yang tak mengenal mi instan? Makanan ini sering kali menjadi pilihan favorit karena tersedia dalam berbagai varian rasa dan cara penyajiannya praktis. Cukup dimasak beberapa menit, tambahkan bumbu, mi instan pun siap dinikmati.

Di sisi lain, mi instan merupakan salah satu sumber asupan lemak dan garam yang cukup besar. Padahal, Anda sebaiknya menjaga asupan lemak dan garam agar tetap sehat dan terhindar dari risiko berbagai penyakit. Kalau tidak dijaga, konsumsi lemak dan garam dalam makanan sehari-hari mudah sekali berlebih.

Kok mi instan bisa mengandung lemak? Tahukah Anda, bahwa hampir semua mi instan telah melalui proses penggorengan sebelumnya. Langkah ini bertujuan supaya mi menjadi lebih kering dan punya umur simpan lebih lama.

Akibatnya, kebanyakan mi instan mengandung karbohidrat dan lemak hasil dari proses penggorengan tersebut. Kandungan lemak ini membuat air rebusan mi instan umumnya berwarna keruh.

Satu porsi mi instan mengandung antara 12 sampai 14 gram lemak. Ini pun kalau Anda hanya makan satu porsi mi instan. Jumlah asupan lemak akan bertambah jika Anda menyantap lebih dari satu porsi mi instan. Belum lagi lemak dari lauk atau makanan pelengkap lainnya.

Sebenarnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan untuk membatasi konsumsi lemak total harian sebesar 67 gram (setara dengan 5 sendok makan minyak goreng). Hal ini untuk menghindari risiko kegemukan akibat kelebihan konsumsi lemak.

Tidak hanya itu, Anda pun harus cermat akan kandungan garam dalam mi instan. Setiap satu porsi mi instan biasanya memiliki kadar garam sekitar 3.750 miligram. Padahal, batas maksimal asupan garam hanya 5.000 mg (setara dengan 1 sendok teh) per hari.

Jumlah tersebut sangat sedikit sehingga konsumsinya mudah terlampaui. Perlu diingat bahwa asupan garam berlebih bisa meningkatkan risiko hipertensi.

Lalu, bagaimana memilih mi instan yang aman untuk dikonsumsi? Anda hanya perlu teliti melihat info nilai gizi pada bungkusnya.

Dalam hal ini, pilih yang kandungan garam dan lemaknya rendah untuk meminimalisir risiko kesehatan.  Air bekas rebusan mi instan yang rendah lemak biasanya berwarna lebih jernih.