Iceman ini Membawa Petunjuk Penyebaran Manusia ke Eropa

By , Minggu, 10 Januari 2016 | 13:00 WIB

Sebuah mumi beku kemungkinan telah meninggal karena sakit perut yang disebabkan oleh bakteri H. pylori, yang juga dapat membantu penganggalan gelombang migrasi dari Afrika.

Sebuah analisa DNA terbaru dari pemeriksaan isi perut Otzi sebuah mumi beku terkenal yang berusia 5,300 thaun dan disebut sebagai iceman, telah ditemukan di dalam ususnya mengandung bakteri perut menular yang diterlihat pada manusia modern saat ini.Bakteri yang berada di sekitar usus Helicobacter pylori ini menyebabkan beberapa bentuk sakit maag dan kanker perut. Seperti yang dilaporkan pada Kamis di dalam Journal Science, bakteri kuno yang ditemukan di perut mumi iceman tertua ini menunjukkan bahwa ia hidup sebelum adanya gelombang migrasi manusia yang datang untuk mendefinasikan mikroba usus di dalam kehidupan Eropa modern.

Penelitian ini juga menambahkan bahwa jumlah luar biasa dari informasi para ilmuwan sudah didapatkan dari iceman ini yakni salah satu dari mayat mumi yang dipelajari secara hati-hati oleh para ilmuwan. Sejak para pendaki menemukan sisa-sisa pembukuan dekat perbatanan Italia-Austria pada tahun 1991, para peneliti sudah meneliti mereka, mempelajari segala sesuatu yang berasal dari dirinya. Dan tubuh iceman ini telah mengungkapkan sebuah petunjuk bagaimana awalnya para Europheans terlihat, hidup dan kemudian mati.

"Mumi ini adalah mumi yang paling terkenal, dan pasien terbaik yang pernah di analisa," Kata penulis utama Frank Maixner dari Institute for Mummies and the Iceman di Bolzano, Italy.Berburu untuk Makan

Menganalisa hal yang tidak pasti sebelumnya menceritakan bahwa seorang pria intoleran laktosa bermata cokelat yang hidup di sebuah komunitas pertanian yang memiliki keterkaitan dekat dengan masyarakat modern Sardinia. Kemungkinan yang paling terkenal ialah ketika sebuah penelitian pada tahun 2000an yang sudah menegaskan bahwa ia telah dibunuh, tewas karena sebuah panah beracun yang mengoyak arteri utama.

Para peneliti terus mencari tahu apa makanan terakhir yang dimakan oleh iceman itu, sebuah informasi berharga yang ditemukan berupa diet pada zaman Eropa awal, namun sudah terhalang selama bertahun-tahun oleh apa yang membuatnya terlihat memiliki perut yang kosong. Pada 2011 para peneliti juga menyadari bahwa identifikasi perut mumi ini sebelumnya ialah pada kenyataannya usus-usus di perut ia tiba-tiba sudah terdorong jauh masuk ke dalam tulang rusuk selama ia masih berada di es.

Bakteri H.Pylori yang menginfeksi sekitar hampir setengah dari semua manusia hingga kemajuan higenis baru-baru ini, adalah salah satu sahabat manusia yang paling gigih. Faktanya, pohon keluarga genetik dari H. pylori sudah berada di perut manusia di luar Afrika lebih dari 100,000 tahun lalu. Lalu berpindah dari perut ke perut di seluruh dunia.Mutasi bakteri ini juga bertambah lebih cepat daripada DNA manusia, hal ini membantu ahli genetika melacak cara perubahan bakteri dan manusia membawanya bergerak melintasi bumi selama ribuan tahun.

Bakteri H. pylori (Wikimedia Commons)

Bakteri modern H.pylori setidaknya memiliki enam cabang leluhur dari urutan jenis bakteri ini, masing-masing tumbuh dan mendominasi wilayah yang berbeda di seluruh dunia. Tetapi perut dari Europeans modern membawa genetik yang bermacam-macam, dan bakteri H. pylori tampaknya terbentuk dari percampuran dari leluhur bakteri ini yang bernaka AE1 dan AE2. Bagaimana dan kapan kedua leluhur bakteri ini bisa tercampur masih masih menjadi sebuah misteri. tapi ada satu fakta yang jelas : Manusia membantu perkembangan mereka bersama.

Sejak kita menjadi satu satunya tuan rumah dari Helicobacter pylori, percampuran dari kedua populasi bakteri ini hanya dapat terjadi jika manusia benar-benar datang secara bersamaan," kata Yoshan Moodley dari Ubiversity of Venda Afrika Selatan, salah satu penulis senior dalam press conference rabu lalu. " dan melalui 'datang bersama' maksud saya, secara intim."penelitain sebelumnya mengatakan bahwa para Europeans kuno yang membawa bakteri AE1 berkembang di Asia tengah dan kemudian meluas ke Asia selatan . Kelompok migrasi dari timur laut Afrika kemudian yang membawa AE2 ke Eropa.