Kranji, Taman Belakang Rahasia Singapura

By , Minggu, 10 Januari 2016 | 07:00 WIB

Dalam sebuah negara yang hanya berukutan sekitar 30 mil, apa yang akan kalian lakukan ketika kalian ingin pergi jauh dari kota tersebut?

Jawaban dari Singapura adalah untuk pergi ke the Argentinian Pampas atau padang rumpu milik Amerika serikat yang ebrada di sudut barat laut dari pulau ini. Sebuah daerah dengan nama Kranji yang berada sekitar 22 kilometer di sisi utara dari pusat kota ini adalah rumah bagi para peternak yang menjanjikan kejutan di setiap sudutnya. Jika kalian mencari apapun seperti anggrek hingga buaya atau sayur-sayur untuk kambing? Tenang saja, Kranji bisa memenuhi permintaan kalian semua. Kranji sebuah peternakan yang bagian setengahnya disembunyi oleh hutan namun ada beberapa bagian kecil dari peternakkan ini yang berada di tepi sebuah kota . Di seluruh dunia, pertanian berkembang secara mengejutkan dalam hal mengejar keuntungan, namun tidak seperti peternakan Kranji, pertenakkan ini terlihat seperti wadah dalam menyalurkan hobi seseorang.

Frogologist dan 20.000 amfibi di peternakkan

The Jurong Frog Farm adalah salah satu contoh yang sempurna. Chealsea Wan adalah putri dari pendiri Jurong Frog Farm, mengaku sebagai seorang frogologist. Ayahnya, yang bekerja di industri perminyakkan dan gas, mulai mendirikan pertanian ini pada tahu 1970an ketika pemerintah Singapura menutup peternakan-peternakan babi, berencana untuk menernakkan katak untuk dijual di pasar lokal. Saat ini pertanian ini sudah memiliki 13 orang pegawai dan merupakan tempat bagi sekitar 20,000 ekor katak dalam satu waktu. Chelsea mengatakan bahwa inti bisnis ini adalah untuk menjualnya ke restoran Cina yang membuat masakan tradisional seperti Bubur Katak dan kung Pow frog, atau katak goreng dengan saus lada hitam.

Namun bisnisnya sekarang juga memasok katak ke restoran-restoran mewah dan pop up restoran yang juga menyajikan katak sebagai pilihan menu pembuka di restaurannya.

Pertanian katak ini seperti Kranji dan Jurong Frog Farm tidak hanya tentang daging katak yang ditawarkannya, namun para pengunjung juga dipersilahkan selama akhir pekan dan anak-akan untuk mencoba memegang dan bermain dengan salah satu dari katak jenis American bullfrogs ini juga. Para pengunjung juga akan diberikan jaring dan sepatu karet sebelum memasukki kandang dan menghabiskan waktu selama 30 menit untuk menangkap salah saru hewan yang licah ini.

Sebuah hotel untuk merawat ikan ikan kalian

Beberapa mil selatan dari Nippon Koi Farm, bisnis yang tidak hanya tentang bagaimana menjual ikan indah, berkiauan oranye, ikan berwarna hitam atau putih. Peternakkan yang menawarkan sebuah "Hotel Koi" yang membuat para pemilik ikan dapat meninggalkan ikan koi mereka yang berharga dengan tenang ketika sedang pergi berlibur. Penawaran seperti ini juga yang membuat para pemiliki baru ikan koi sangat senang karena sudah membeli ikan namun belum menggali kolam untuk para ikannya.

Ikan koi. (Thornchai/Thinkstock)

The Managing Director dari peternakkan ini, Pak Bong Sing akan menunjukkan kolam dimana para pembeli ingin memiliki ikan koi yang sudah dirawat oleh para ahlinya. Maksudnya ialah untuk menghemat biaya dengan membeli ikan yang lebih kecil dan melihat mereka tumbuh akan lebih baik daripada menghabiskan uang dalam jumlah yang besar untuk memenuhi kebutuhan terbaik bagi spesies ikan koi yang sudah dewasa. Dan nampaknya cukup masuk akal, mengingat harga yang dibutuhkan sangat tinggi.

Nippon Koi Farm mengekspor ikan ke seluruh wilayah termasuk pasar-pasar baru seperti Myanmar, Kamboja dan timu tengah. Untungnya tidak semua ikan koi yang dijual mahal harganya.

Harga yang kuat dan Nippon Koi Pertanian ekspor ikan di seluruh wilayah, termasuk pasar-pasar baru seperti Myanmar, Kamboja dan Timur Tengah. Untungnya, tidak semua koi yang ada di perternakkan ini dijual dengan harga yang tinggi. Harga termurah dari seekor koi ini sekitar $10 (S $15) untukmiklan kecil yang cukup bagus untuk menggoda pengunjung biasa.