Para ahli ekologi memaparkan bahwa rencana Mekong dan Kongo membangun bendungan besar di Amazon, dapat menghancurkan keanekaragaman hayati air tawar di daerah aliran sungai tropis ini.
Sepertiga dari ikan air tawar di dunia akan terancam, jika puluhan bendungan hidroelektrik besar dibangun di cekungan Amazon, Kongo dan Mekong. Para ahli ekologi akuatik telah memperingatkan hal ini.
Sejauh ini, sangat sedikit bendungan yang telah dibangun di cekungan tiga sungai tropis besar dunia, karena daerah resapan terpencil yang luas. Permintaan listrik bersih meningkat di kota tropis yang sedang berkembang ini, dan akses jalan baru ke daerah dianggap mustahil. Hal inilah yang menyebabkan rencana pembangunan lebih dari 450 bendungan untuk tiga cekungan sungai tropis tersebut.
Jika bendungan dibangun, keanekaragaman hayati air tawar tropis yang berada pada titik paling beragam di tiga daerah aliran sungai, bisa hancur.
"Bendungan besar selalu mengurangi keanekaragaman ikan dan menghalangi gerakan spesies bermigrasi untuk menyelesaikan siklus hidup mereka. Hal ini mungkin menghancurkan kehidupan perikanan sungai tropis, di mana banyak spesies bermigrasi ratusan kilometer,”kata tim yang terdiri dari 39 penulis asal Amerika, Brasil dan Eropa dalam jurnal Science.
Mereka mengabaikan banyak argumen yang dikemukakan oleh pembangun bendungan. Para pembangun bendungan mengatakan bahwa lebih baik jika ikan dimasukkan ke dalam bendungan besar, sehingga memungkinkan spesies untuk bergerak bebas sampai sungai.
Penulis mengatakan, di lembah Amazon akan ada 334 bendungan yang telah diusulkan, pembangunan bendungan tersebut dapat menghancurkan perikanan dan menyebabkan deforestasi. Kongo memiliki bendungan yang diusulkan jauh lebih sedikit, tetapi air terjun Inga memiliki bentangan 14 km dari sungai, di mana ketinggiannya 96 meter di dekat pantai, sehingga memiliki potensi tenaga air yang lebih besar daripada sungai lainnya di bumi.
"Bendungan yang direncanakan pada air terjun Inga bisa memanfaatkan 83% dari debit tahunan sungai dan bisa mengalihkan air dan secara substansial mengurangi aliran hilir," kata peneliti dalam studi tersebut.
Enam bendungan besar telah dibangun di Sungai Mekong Atas, terutama di Cina, sejak pertengahan 1990-an, tapi sekarang ada rencana untuk membangun 11 bendungan di sungai utama, dan 88 bendungan di anak sungai di Thailand, Kamboja dan Laos.
Para penulis menyimpulkan, jika tanpa penilaian yang lebih cermat dalam perencanaan, dampak ekologi, sosial, dan bahkan moneter akan menyebabkan hal negatif dalam pembangunan PLTA baru di sungai tropis dunia itu.
"Kepunahan spesies dan penurunan luas cekungan dalam hal perikanan dan jasa ekosistem lainnya diyakini akan terjadi pada tenaga air baru di cekungan ini,"pungkas peneliti.