Pemburuan Ilegal Ikan Totoaba Berdampak Terhadap Kepunahan Vaquitas

By , Rabu, 13 Januari 2016 | 07:00 WIB

Sebuah kandung kemilh milik totoaba memiliki harga jual yang tinggi dan China. Karena dihargai cukup tinggi, menjadikan totoaba terancam punah.

Minggu lalu, seseorang dari United States National Oceanic and Atmoshperic Administration (NOAA) mengirim sebuah email dan menyakakan jika apakah saya pernah menulis tentang perdagangan ikan Totoboa karena Ia sedang bekerja untuk konservasi Vaquita yangberada di teluk California.Totoaba? Vaquitas? Hewan ini sebenarnya tidak berada di radar kami,. Dengan ukuran Totoaba yang lebih besar, ikan langka ini hanya ditemukan di Teluk California, dan ternyata ikan ini berenang menggunakan kandung kemih yang membantu ikan ini mengapung . Dan kandung kemih ini yang memiliki permintaan tertinggi di Cina untuk dijadikan sup dan obat-obaatan tradisional. Vaquitas adalah sebuah lumba-lumba kecil yang juga berada diambang kepunahan. Vaquitas ini digunakan sebagai umpan untuk menangkap ikan Totoaba secara illegal oleh para nelayan.

NOAA telah mempelajari bagaimana menjaga spesies ini tetap hidup. Namun, pada hari Envrionmental Investigation Agency sebuah lembaga yang berbasis di Inggris merilis sebuah pernyataan yang disebut "Dual Extinction: The illegal trade in endangered totoaba and its impact on the critically endangered vaquita."

Yakin karena hanya beberapa totoaba ada berapa ekor yang tersisa, hewan ini terancam punah. Satu abad lalu, para nelayan melakukan pemancingan besar-besaran untuk memenuhi permintaan kandug kemih di China dan Amerika Serikat sehinga menyebabkan pula jumlah populasi mereka turun dan kegiatan memancing ini dilarang pada tahun 1975.

Selain memiliki resiko karena pemburuan liar, ikan totoaba juga mengalami ancaman dari tempat habitannya mereka sendiiri karena perairan Colorado yang biasa dijadikan sebagai tempat tidur dan bertelur bagi ikan ini karena rasa airnya sudah menjadi terlalu asin karena perbedaan air yang terjadi dapat mempersulit perkembang biakkan hewan ini.Para pemburu menggunakan pukat insang untuk menangkap ikan yang dapat tumbuh hingga panjang tubuh mencapai 6 kaki lebih dan berat hingga lebih dari 200 pounds. pukat insang secara harfiah merupakan jaring yang dapat jatuh ke dalam laut dan merangkap ikan secara acak. Karena jaring yang menangkap secara acak, banyak hewan-hewan laut yang juga ikut ke dalam jaring tersebut seperti lumba-lumba, kura-kura dan Vaquitas.

Vaquita adalah anggota terkecil dari keluarga lumba-lumba dan paus ini dapat tumbuh hingga memiliki panjang sepanjang 5 kaki dan berat 120 punds. Dengan jumlah yang kurang dari 100 ekor, ikan ini menjadi heawan mamalia laut yang paling ternacam punah di dunia. Para ilmuwan juga telah sepakat bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan mereka dari bahaya ini mereka harus benar-benar menghhilangi puket jaring tersebut di habitat hewan ini yakni yang berada di California dan daratann Meksio dan California.

Nelayan di daerah ini sekarang sudah tidak diizinkan kembali untuk menggunakan cara puket insang dalam upaya mendapatkan udang dan ikan lainnya karena adanya larangan tersebut. Seperti sirip ikan hiu, kandung kemih untuk berenang dari budaya tradisional China, dari spesies yang sama, BaHaBa China, salah satu hewan yang sudah dimakan hingga punah pada beberapa tahun lalu.Environmental Investigation Agency menemukan kandung kemih yang totoaba yang kadang-kadang disebut dengan "Maw" dijual seacara terbuka di pasar Guangzhou, cina dan Hongkong. Dan penjualan tersebut biasanya dilakukan secara sadar dalam illegal dan para pedagang juga saling berbagi tips dalam menyelundupkan barang mereka ke dalam dengan cara terbaik.