Arkeolog Menggali Kembali Kota Hilang di Honduras

By , Jumat, 15 Januari 2016 | 10:00 WIB

Hampir setahun setelah menemukan artefak misterius, sebuah ekspedisi baru mencari petunjuk identiras peradaban yang membentuk mereka.

Selama satu abad, para penjelajah dan prospector di Honduras menceritakan tentang kisah benteng putih dari kota yang hilang di tengah hutan. Sebuah cerita adat yang berbicara tentang rumah putih dimana India berlindung dari conquistadores Spanyol.

Sementara sebuah gagasn hebat mengenai White City atau "Lost City of Monkey God" terkubur di dalam hutan yang mengingatkan kembali tentang legenda, Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez mengunjungi lokasi ini pada Selasa lalu untuk menjelajahi kota hilang ini dan lengkap dengan piramida, plaza dan beberapa artifak batu untuk ikut serta dalam penggalian artefak pertama di lokasi ini.

Para Arkeologi mengumumkan penemuan dari komunitas kuno ini di wilayah Mosquitia yang berada di Tmur Honduras Maret lalu. Beberapa objek batu, termasuk patung dari "were-jaguar", yang dibiarkan tidak tersentuh dibawa perlindungan militer sampai ekspedisi kedua. Tim Arkeologi yang di pimpin oleh Christopher Fisher dari Colorado State University dan didukung oleh pemerintah Hondusras serta National Geographic Society akan menghabiskan satu bulan untuk memperbaiki artefak tersebut.

"Kami berharap untuk menemukan budaya apa yang ada di sini,"kata Virgilio Paredes, Director of the Honduran Institute for Anthtopology and History yang menemani Pesiden Hernandez mengunjungi situs ini.

Pada akhir bulan, kata Paredes, tim investigasi akan mulai untuk mengembangkan sebuah rencana strategis untuk memperluas pencarian mereka. Faktanya, para arkeologis percaya bahwa di La Mosquita tidak hanya ada satu tetapi banyak kota-kota hilang yang mewakili sesuatu yang lebih penting dari peradaban yang hilang.