Lyft, Aplikasi Kesehatan Tanpa Smartphone

By , Jumat, 15 Januari 2016 | 08:00 WIB

National Medtrans Network menyusun sebuah transportasi untuk pasien non-emergency , seperti mengantar para pasien lansia untuk check-up, pendereta diabetes untuk menghadiri janji dialisis mereka atau siapapun yang membutuhkan bantuan dalam kesehatan mereka.

Saat ini, sebagai bagian dari program uji coba di New York, operator dari program ini akan memesan mobil Lyft untuk klien dengan menggunakan Concierge, sebuah dashboard berbasis web baru yang dirancang oleh Lyft.Lyft yang terus berjuang melawan saingan terberatnya Uber dalam hal pemesaanan kendaraan, namun sementara itu, ini adalah salah saru cara lain untuk menghasilkan uang dari jaringan driver. Tim perusahaan Lyft dengan 12 orang yang bekerja sedang mencari pijakan di industri seperti perhotelan, perusahaan perjalanan, dan obat-obatan.

Kerja sama ini merupakan langkah pertama dari Lyft memasuki dunia medis, yang memiliki potensi untuk menjadi industri besar dalam perusahaan ride-hailing. Setiap tahun, uang sekitar $3 miliyar dari Federal Medicaid yang berjalan ke arah transportasi. Aplikasi Uber juga sedang memantau kebidang kesehatan.

Perusahaan yang belakangan ini menawarkan on-demand suntukkan flu dan untuk menyewa penasihat kesehatan. Uber bekerja sama dengan perusahaan Asia untuk mengantarkan pasien-pasien ini ke dokter.Biasanya, National Medtrans Network menyebut perusahaan taksi Livery untuk memesan kendaraannya. Pembatalan, mobil yang telat dan penipuan adalah masalah besar. Kadang hal ini membutuhkan setidaknya 6 kali panggilang untuk memenuhi satu pesanan. Pada 2005 analisis menemukan sekitar 3,6 miliyar penduduk Amerika melewatkan atau menunda perjanjian pemeriksaan kesehatan mereka setiap tahun karena permasalahan transportasi.

"Semakin banyak kita menggali ke dalam masalah ini, semakin kita menyadari bahwa masalah tersebut sudah terlihat di sekitar kita," kata Amit Patel, Lyft's director of enterprise partnerships.

National Medtrans saat ini memesan sekitar 2,500 dari 25,000 kendaraan setiap minggunya di New York menggunakan Lyft. Semua pasien yang diantar sudah lanjut usia, dan banyak dari mereka yang tidak mempunyai Smartphone untuk memesan kendaraan untuk mereka. Untuk sekarang, pelayanan akan fokus pada pasien rawat jalan, dan tidak memesankan kendaraan yang disesuailan dengan aksesibilitas.